Mohon tunggu...
Ruminto
Ruminto Mohon Tunggu... Back to Nature

Senang membaca dan menulis, menikmati musik pop sweet, nonton film atau drama yang humanistik dan film dokumenter dan senang menikmati alam.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sumi Seleb (bor) "Sema-ut"

24 September 2024   14:52 Diperbarui: 24 September 2024   15:06 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dan iiring-iringan itu sudah sampai ke jalan batas desa, lalu bubar menuju kerumah masing-masing.

*

SAAT pulang jum'atan, Pak Romania sempat  bareng jalan sebentar dengan Pak Kadus saat menunggu menyeberang jalan raya. Kesempatan dalam kesempitan itu digunakan untuk janjian ;

     " Nanti ke rumah Yu Sumi ya ?"

     " Untuk apa ?!"

     " Bayar sawah, kan harus disaksikan perangkat dan juga dicatat, serta penyerahan SPPT-nya."

     " Dia orang sulit, SPPT-nya katanya hilang, nanti akhir tahun SPPT yang baru turun, baru diurus. Nanti saya yang ngurus. Nanti kalau dia minta dibayar, suruh bawa SPPTnya, kalaau nggak bisa, jangan !"  jelasnya.

     Mereka segera menyeberang bersama orang banyak dan berbisah, dia naik motor, walau jalan satu arah.

     Karena sudah jam satu lebih Pak Romania itu belum datang, WA dari Yu Sumi pun masuk;

Sumi :

Sudah saya tungggu-tunggu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun