" Saya yang nyimpen juga nggak apa-apa Yu, saya taruh dibawah Kasur lalu ditiduri, super aman !" goda Pak Gino.
Yang lain pada tertawa. Karena sudah selesai, maka pulang jalan beriringan lewat pematang sawah. Pak Romania itu, yang berada dibelakang Yu Sum persis, iseng nanya ;
   " Kenapa dijual Bu ?"
Pak Romania menyebutnya dengan panggilan BU karena untuk menghormati, sebab baru kenal
   " Mau beli lagi yang lebih luas , itu milik Haji Toyyib "
   " Ibu duitnya banyak ya kalau gitu "
   " Aku kan tiap hari kepasar  Dan tanah itu memang lebih mahal harganya, karena dekat jalan, emang jalan gang kampung sih. Tapi nggak apa. Bisa dibangun warung untuk usaha nanti kedepannya."
   Bangun mini market aja Jeng, kaya Sinar Purwogondo, Namanya Sumi Seleb" seloroh Pak Wahyu.
   " Seleb ...e ... selebritis kayak yang sering dengar di teve ya ?" ucaap Yu Sum cerah ceria.
   " Ya tapi lebih ngejreng lagi, Sumi Selebbor, kamu kalo ngomong kan ceplas-ceplos, rewel bin bawel !" sambung Tugino
   " Ya aku kan orang pasar, biasa bertengkar, biasa ngegas. Yang penting duit ketarik masuk !" belanya.