Mohon tunggu...
Ruminto
Ruminto Mohon Tunggu... Back to Nature

Senang membaca dan menulis, menikmati musik pop sweet, nonton film atau drama yang humanistik dan film dokumenter dan senang menikmati alam.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sumi Seleb (bor) "Sema-ut"

24 September 2024   14:52 Diperbarui: 24 September 2024   15:06 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

     " Sudah Jeng Sum !" jawabnya agak kesal.

Itu petak sawah sejengkal yang mau dibeli Pak Romania nama versi Yu Sum tapi.  Dan setelah diukur, luasnya cocok. Lalu ganti mengukur tanah seberang irigasi yang mau dibeli oleh Haji Nawawi, pemilik semula milik orang tuanya, kini mau kembali lagi. Kangen kali ya ? Nah disini Yu Sum lebih cerewet lagi

     " Pak Wahyu, kamu kurang ketimur dikit !"

     " Ini sudah pas tengah pematang Jeng Sum !"

     " Kayaknya belum, seingat saya itu pohon kecil bukan batasnya, dulu ada patok cor, tapi diganti dengan pohon semak itu oleh pemilik sawah sebelah !"

     " ah, sok tahu kamu, Kapan kamu kesawah, kamu kan kepasar melulu !" jawab Pak Kadus

     " Kesawah sekali waktu beli dulu kali  " sambung Pak Gino pula

Yang lain pada tertawa, Pak Romania, juga ikut senyum simpul. Yu Sum terus ngedumel. Setelah diukur semua, ternyata luasnya berkurang, minimal tidak seperti yang diangankan penuh oleh Yu Sum,

     " Kok nggak ada sepuluh ubin sih, apa ngukurnya kurang pas kali tadi Pak Kadus !"

      " Aslinya memang tidak ada sepuluh ubin, Sembilan lebih tapi nggak nyampai sepuluh, kata yang empunya sawah dulu, " jelas Wahyu

     " Tapi itu kurangnya malah satu ubin lebih sendiri !" protes Yu Sum

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun