Mohon tunggu...
Ruminto
Ruminto Mohon Tunggu... Back to Nature

Senang membaca dan menulis, menikmati musik pop sweet, nonton film atau drama yang humanistik dan film dokumenter dan senang menikmati alam.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sumi Seleb (bor) "Sema-ut"

24 September 2024   14:52 Diperbarui: 24 September 2024   15:06 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

     " Pokoknya ditulis aja  sepuluh ubin, nanti kamu saya kasih uang rokok dua ratus limapuluh ribu. Lumayan banget kan "

     Pak kadus geleng-geleng kepala, sambil menghela napas dan senyum cemo-oh ;

    " Saya tidak mau, uang seupil gitu, bisa aku masuk bui "

*

DI SAWAH. Dua perangkat desa yang mau mengukur sawah sudah ada di lokasi, bersama Yu Sum dan calon pembeli dari pemilik semula. Ada dua lokasi petak kecil sawah yang mau dijua. terpisah, tapi berdekatan sekali. . Kemudian datanglah Kadus Wahyu bersama seseorang. Reaksi Yu Sumi langsung nanya ;

     " Eh, kamu calon pembelinya yang satu ini ya ?"

     " Lho kamu malah belum tahu siapa calon pembelinya ?! tukas Pak Kadus heran

     " Aku kan sibuk, saya minta Pak Gino untuk menawarkan dan mencari pembeli "

Pak kadus cuma mengangguk-anggukan kepala tapi dibuat-buat. Kemudian Yu Sumi kembali berkata pada calon sipembeli itu ;

     " Eh, kamu yang namanya  Pak Rom ...Romania ya ? "

     " Ya tetangganya namanya Yugoslavia, belakang rumah cekoslovakia " sambung Pak Kadus

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun