Mohon tunggu...
Ruminto
Ruminto Mohon Tunggu... Guru - Back to Nature

Senang membaca dan menulis, menikmati musik pop sweet, nonton film atau drama yang humanistik dan film dokumenter dan senang menikmati alam.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sumi Seleb (bor) "Sema-ut"

24 September 2024   14:52 Diperbarui: 24 September 2024   15:06 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

    " kamu sudah dapat uang saku, bagus itu. Kita tawarkan lagi kepada pembeli yamg lain berikutnya, kamu dapat uang saku lagi. "

     " Dasar selebor memang kamu ini ,Nanti gagal lagi, mau ditaruh dimanaa mukaku ini, lama-lama orang nggak percaya padaku.mampus aku kalo sudah tidak dipercaya orang !. Ngga gampang cari calon pembeli. Apa lagi itu tanah cuma sejengkal kal kal. Letaknya ditengah. Satu satunya kemungkinan yang mau beli ya itu Pak Romania katamu namanya, lebarnya sama dan posisinya lurus dengan sawahnya dia, jadi nampak menyatu. Tidak nempel. Dia berduit, suami istri pegawai negeri,guru dapat sertifikasi. E ... malah kamu batalkan !'

     " Terus gemana, aku perlu segera butuh duit, untuk bayar sawah Haji Toyyib, nanti keburu disamper orang ?! " ucapnya mulai cemas

     Dan benar, semimggu kemudian H Toyyib datang menagih kesanggupannya

     " Gemana Yu, jadi beli enggak  ?"

     " yaa jadi dong Pak Haji, masa' enggak. Tenggang waktu satu minggu lagi ya pak ?"

     " mboten saged bu !"

     " kalo gitu de-pe dulu ya, dicicil !"

     " Lebih tidak bisa lagi, ribed , repot dan beresiko tinggi ! Jadi ya sekarang, tidak ya sekarang. Kalau sekarang tidak, ya saya akan tawarkan pada orang lain lagi." Jelas Pak H Toyyib

     " emang sudah ada calonnya yang mau beli ?"

    "  belum sih ."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun