" kalo gitu, kalo aku nanti dalam waktu singkat dapat duit, aku akan balik lagi kerumahmu, akan segera kubayar sawah itu !"
  " Kalo belum laku " ucap H Toyyib senyum-senyum
  Entah dari mana Yu Sumi itu dapat duit, tapi yang jelas sawah yang itu belum laku. Dan seminggu kemudian, disuatu sore, Yu Sum bergegas dan berbunga-bunga segera mendatangi rumah H Toyyib. Rasanya ingin terbang agar cepat-cepat sampai.
  Didepan rumah H Toyyib, ada beberapa motor di parkir. Didepan pintu yang terbuka juga nampak ada banyak sepatu sendal. Sepertinya sedang ada tamu. Yu Sum sambil kulanuwun langsung saja masuk dan langkah tiba-tiba terhenti. Pandangan matanya menatap penuh tanya ?! Diruang taamu itu ada Pak Kadus Wahyu bersama dua rekannya seperti dulu dan ada Pak Romania ?Ada apa mereka, batin Sumi. Mereka semua terdiam dan saling pandang, cuma Pak Haji saja yang memulai bicara sebagai tuan rumah .
  " Silakan duduk Yu Sum, ada apa ?'
  " Mau balik lagi seecepatnyaaa seperti kataku dulu !"
  " Sawah sudah laku, ini tadi baru diukur sama Pak Kadus dan rekanya serta baru dibayar lunas sama Pak Guru ini. Ini kwitansinya baru saya terima dan SPPT-nya juga baru saja saya serahkan."
   Tiba -- tiba Yu Sum kepalanya mendadak pusing, matanya berkunang-kunang dan badannya limbung mau jatuh. Pak Kadus yang paling dekat posisinya spontas menolong menahan badannya dengan payah karena Yu sum super body ....!. Pingsan tak sadarkan diri
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI