Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Menulis apa saja yang mungkin dan bisa untuk ditulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nelson Mandela : Simbol Perjuangan Tanpa Dendam dan Kekerasan

31 Januari 2025   04:40 Diperbarui: 31 Januari 2025   04:40 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mandela memahami bahwa kemiskinan adalah bentuk ketidakadilan yang paling mendasar. Ia percaya bahwa kebebasan sejati tidak hanya berarti bebas dari diskriminasi, tetapi juga bebas dari kelaparan dan keterbatasan ekonomi.

Dalam salah satu pidatonya di Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum), ia menyatakan:

"Sebanyak apa pun kita bicara tentang kebebasan dan demokrasi, jika seseorang tidak memiliki makanan di meja makannya, ia tetap tidak benar-benar bebas."

Mandela mendorong negara-negara kaya untuk lebih banyak membantu negara-negara berkembang, terutama di Afrika, dalam hal pendidikan dan kesehatan.

2. Melawan Rasisme di Seluruh Dunia

Meskipun apartheid berakhir di Afrika Selatan, Mandela tahu bahwa rasisme masih menjadi masalah global. Ia secara terbuka mengecam diskriminasi rasial di berbagai negara, termasuk kebijakan yang menindas etnis minoritas di beberapa bagian dunia.

Barack Obama, yang sangat mengagumi Mandela, pernah mengatakan:

"Tanpa Mandela, saya mungkin tidak akan berdiri di sini hari ini sebagai Presiden Amerika Serikat."

Kemenangan Obama sebagai presiden kulit hitam pertama di AS banyak dikaitkan dengan perjuangan panjang para aktivis anti-rasisme, termasuk inspirasi dari Mandela.

3. Menentang Perang dan Pelanggaran HAM

Mandela sangat kritis terhadap perang yang ia anggap tidak adil. Ia mengecam invasi Amerika Serikat ke Irak tahun 2003, dengan mengatakan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun