Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Menulis apa saja yang mungkin dan bisa untuk ditulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nelson Mandela : Simbol Perjuangan Tanpa Dendam dan Kekerasan

31 Januari 2025   04:40 Diperbarui: 31 Januari 2025   04:40 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Jika ada satu negara yang telah melakukan kejahatan yang tak terhitung terhadap dunia, maka itu adalah Amerika Serikat. Mereka tidak peduli terhadap hak asasi manusia."

Sikapnya ini menunjukkan bahwa ia tidak segan-segan mengkritik negara besar, meskipun ia memiliki banyak sekutu di Barat.

Mandela juga mendukung berbagai upaya perdamaian di Afrika, termasuk dalam konflik di Rwanda, Republik Demokratik Kongo, dan Sudan.

Mandela Sebagai Panutan bagi Pemimpin Masa Kini

Sebagai simbol perjuangan global melawan ketidakadilan, Mandela meninggalkan warisan yang masih relevan hingga hari ini. Kepemimpinannya menjadi model bagi banyak pemimpin dunia yang ingin membawa perubahan dengan cara damai.

Sekjen PBB Kofi Annan pernah berkata:

"Dunia jarang sekali melihat pemimpin seperti Nelson Mandela, yang mampu menginspirasi dengan keberanian, memimpin dengan kebijaksanaan, dan membawa perdamaian dengan kasih sayang."

Dari Afrika hingga Amerika, dari Asia hingga Eropa, Mandela terus menjadi simbol harapan. Perjuangannya mengingatkan dunia bahwa ketidakadilan hanya bisa dilawan dengan keberanian, kesabaran, dan semangat rekonsiliasi.

Meskipun Mandela telah tiada, cita-citanya tentang dunia yang lebih adil dan bebas dari diskriminasi tetap hidup dalam gerakan-gerakan yang terus berjuang hingga hari ini.

Pemimpin yang Rendah Hati dan Warisannya bagi Dunia

Nelson Mandela bukan hanya seorang pejuang kebebasan dan ikon hak asasi manusia, tetapi juga contoh nyata dari kepemimpinan yang rendah hati. Salah satu keputusan paling berani dan bijaksananya adalah ketika ia memilih untuk tidak mencalonkan diri kembali setelah satu periode kepresidenan (1994–1999). Dalam dunia politik, di mana banyak pemimpin berusaha mempertahankan kekuasaan dengan segala cara, keputusan Mandela ini mencerminkan kebesaran hatinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun