Mohon tunggu...
Rachman Syarief
Rachman Syarief Mohon Tunggu... -

Jurnalis lepas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dipatahkan untuk Menguatkan

7 Agustus 2017   17:16 Diperbarui: 7 Agustus 2017   17:37 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belum sempat di jawab, Aya langsung berlari menuju Niko. Dari kejauhan terlihat punggung lelaki yang dirindukannya itu, dalam hati Aya sudah tak sabar ingin menemuinya.

Ketika jarak yang sudah tak jauh lagi dari Niko, Aya berhenti. Berusaha mengumpulkan nafas dan keberanian untuk memanggil Niko yang duduk membelakanginya itu.

"Nikoooo..."

Dengan cepat Niko langsung berbalik badan dan memberikan senyuman termanisnya untuk Aya. Niko mulai berjalan mendekati Aya, Ayapun lari memeluk Niko.

"Maafin gue, Ko," terdengar lirih rendah ucapan Aya hampir tak terdengar.

"Gue yang salah," kata Niko.

"Enggak, justru gue baru sadar kalo elo adalah laki-laki yang bisa nguatin gue, seminggu ini gue ngerasa kehilangan elo, gue sayang elo Ko".

"Jadi sekarang lo mau kalo gue jadi obat sakit hati elo?" tanya Niko penuh harap.

Aya hanya menganggukan kepalanya dengan pelan, tanda mengiyakan. Setelah pertemuan di taman siang itu, mereka menjadi sepasang kekasih yang membuat teman-teman mereka iri.

Niko selalu memanjakan Aya, memberikan banyak kejutan untuk Aya. Karena bagi Niko, kebahagiaan terbesarnya adalah ketika melihat Aya tertawa lepas tanpa ada tangis.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun