Mohon tunggu...
RSID
RSID Mohon Tunggu... Lainnya - -

-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kebun Kehidupan

8 Oktober 2024   14:00 Diperbarui: 24 November 2024   14:00 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kinan menoleh, “Untuk?”

“Untuk segalanya,” jawab Ardi. “Untuk bertahan bersamaku, untuk Gavin, dan untuk kehidupan yang kita bangun bersama ini.”

Kinan tersenyum, menyandarkan kepalanya di bahu Ardi. “Kita yang membangunnya bersama, Di. Dan kita akan terus membangunnya, untuk masa depan yang lebih cerah di depan kita.”

Ardi mengangguk, merasa optimis menghadapi hari-hari yang akan datang. Ia tahu perjalanan mereka masih panjang, tapi dengan Kinan dan Gavin di sisinya, ia merasa bisa menghadapi apapun.

Setelah beberapa jam, sore pun tiba. Suara kendaraan terdengar mendekat. Ardi menoleh dan melihat Nadia dan Rangga datang berkunjung. Mereka disambut dengan hangat dan langsung bergabung bersama keluarga kecil itu.

Sambil menikmati buah yang dibawa Nadia, mereka berbincang-bincang tentang berbagai hal, mulai dari rutinitas hingga rencana bisnis. Suasana semakin akrab seiring dengan tawa dan cerita yang mengalir. Tak terasa, sudah lama mereka berbincang, dan hari mulai beranjak malam.

Akhirnya, Nadia dan Rangga merasa sudah saatnya untuk pamit pulang. Mereka mengucapkan selamat tinggal dan melangkah pergi, meninggalkan Ardi yang masih duduk di teras rumah.

Ardi memandangi kebun yang kini berkilau diterangi lampu-lampu kecil. Suasana tenang dan nyaman membuatnya merasa damai. Tak lama kemudian, Kinan bergabung, membawa dua cangkir teh hangat.

“Gavin sudah tidur?” tanya Ardi sambil tersenyum.

Kinan mengangguk, “Iya, dia kecapean setelah seharian bermain.”

Mereka duduk dalam keheningan yang nyaman, menikmati sepoi angin malam dan aroma tanah yang menyegarkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun