Aku pun berlari mengejar Gerrard sambil berteriak meminta Gerrard untuk berhenti.
Setelah berhasil menggeja Gerrard, aku langsung memeluk Gerrard dan akhirnya cairan bening itu keluar dari mataku, aku sudah tidak bisa menahannya, aku merasa sangat bersalah dan berdosa, tak pernah kubayangkan bahwa aku tega memukul sahabat ku sendiri, sahabat yang selalu ada dalam hidupku.
Aku pun meminta maaf kepada Gerrard, "Gerr aku minta maaf, aku gx bisa menahan emosi ku"
"Aku sudah maafin kamu kok, aku tau kamu gx mungkin sengaja mukul aku" jawab Gerrard sambil tersenyum.
Tiba-tiba Levy datang ia bertanya apa yang sedang terjadi diantara kami.
"Hei kalian ngapain sih? Kok pake pelukan segala? Jangan-jangan kalian ada apa-apanya ya?"
Aku pun mengajak Gerrard dan Levy ke taman belakang kelas untuk menceritakan semua keanehan yang terjadi padaku, sambil menangis aku menceritakan semuanya pada Gerrard dan Levy. Levy pun memelukku sambil tersenyum ia berkata "Kamu gak perlu takut Rey kami akan selalu ada di samping kamu :)"
"Iya Rey, kami pasti akan bantu kamu buat ngembaliin keadaan kamu ke semula" kata Gerrard
Aku pun merasa sangat beruntung karena mempunyai Gerrard dan Levy mereka merupakan sahabat terbaik yang aku miliki, hingga akhirnya berfikir bahwa kekuatan bukan lah segalanya, dengan kekuatan aku hanya dapat melakukan hal-hal yang tak bisa dilakukan oleh diriku sendiri, namun dengan sahabat aku dapat melakuka apa yang tak bisa ku lakukan sendiri.
Akhirnya kami mulai mencari cara bagaimana untuk menghilangkan kekuatan ku ini, hari demi hari tlah kami lalui, semua cara telah kami coba namun tidak satupun yang berhasil, Namun kami tidak menyerah dan tetap mencoba berbagai cara untuk mengembalikan keadaan ku. Tak terhitung berapa banyak kegagalan yang sudah kami alami aku pun mulai putus asa dan berfikir bahwa selamanya aku tidak akan bisa kembali normal lagi.
"kamu gak boleh putus asa Rey, pasti ada suatu cara buat balikin keadaan kamu ke semula" kata Levy menyemangatiku