Air mata Levy yang jatuh membasahi wajah Rey, membuat Rey seolah juga ikut menangis tanpa sadar sudah hampir satu jam Levy menangisi kepergia Rey, hujan pun turun membasahi seluruh permukaan bumi seolah ikut merasa sedih atas kepergian Rey.
"Ini pasti bohong, aku pasti bermimpi, Benarkan Gerr aku pasti mimpi kan" kata levy masih tidak percaya dengan kepergian Rey
"Sudahlah Lev, kamu jangan nangis terus, Rey judah berjuang dan mati demi kita, kalo kamu nangis terus ntar dia gak tenang disana." kata ku mencoba menenangkan Levy"
"Hiks, Hiks.. Tapi Rey sudah janji kalau dia akan kembali bersama kita lagi" kata Levy sambil menangis.
Tiba-tiba tangan Rey memegang tangan Levy, dan denyut nadi nya kembali lagi, Levy pun terkejut dan berteriak "Gerr, Rey hidup lagi" Aku pun terkejut melihat bahwa Rey telah hidup lagi.
"Rey kamu telah menepati janjimu" Kataku sambil tersenyum.
"Ayo segera kita bawa Rey ke rumah sakit" kata levy dengan nada panik
Setaleh itu kamipun membawa Rey ke rumah sakit, setelah hampir setengah jam Dokter pun selesai memeriksa Rey, kami pun langsung masuk ke dalam kamar Rey untuk melihat kondisi Rey, terlihat Rey sudah siuman dan mulai mengajak kami berbicara.
Rey tiba-tiba memegang kepalanya, ia terkejut bahwa serpihan meteor yang bersarang di kepalanya kini telah menghilang.
(Scane kembali ke sudut pandang Rey)
"Wah akhirnya serpihan meteor itu sudah hilang dari kepalaku, mungkin serpihan itu hancur ketika aku menahan meteor yang jatuh itu"