Suciwati datang memeluknya
Erat
Seraya bertanya,
Mengapa Alif mau bunuh Pollycarpus?
Sedikit tenang ia menjawab,
Dia jahat!
Kalau Alif membunuh, Alif juga jahat, bukankah ia juga membunuh?
Tapi kan…
Biarlah Tuhan yang membalas, Nak
Abahmu orang baik
Alif juga harus jadi anak baik,
Ujar Suciwati bijak
Alif memeluk ibunya semakin erat
Ya, Bu. Alif nggak mau seperti dia
Menengok ‘bagian dalam’ kehidupan
Dapat merasakan hidup nyaman
Lupakan ‘bagian luar’ yang sudah tercemar
Memendamnya dalam diri biar tak lagi keluar
Untuk disterilisasi memahami kebajikan
Dengan cara membuang dendam dan
Menggantikannya dengan kelembutan
/11/
Suciwati berjalan di antara gerimis
Terdengar olehnya ritmik suara titik
Air jatuh di sela-sela keheningan
Yang bergulir lamban
Ia hanyutkan amarah
Kekesalan
Ketidakadilan
Di selokan jaman penuh sampah
Beruntung ia masih memiliki cinta
Yang memayunginya dari tolak bala
Bahkan cintanya menjalar
Ke berbagai akar
Akar kesenjangan sosial
Akar para korban kekerasan
Akar melawan lupa
Supaya tumbuh menjadi batang
Nurani dan akal pikiran tinggi menjulang
Semoga pohon itu terus tumbuh berkembang
Berkuntum bunga
Menyatu dalam naungan cinta
Bak pengantin jiwa sepasang