Mohon tunggu...
Rossi Elbana
Rossi Elbana Mohon Tunggu... wiraswasta -

bayang semu yang tanpaNya tubuhnya palsu... rossielbana.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Hari Pahlawan] Tangis Kering Sang Aktivis

10 November 2013   01:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:22 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pak, apa tidak bisa ditunda saja berangkatnya?
Tidak bisa, Bu. Besok musti ke Bandara

Malam itu ada pertanda
Akan turun hujan
Kilat makin sering membelah langit
Ketika langit sedetik benderang,
Terlihat awan hitam menggumpal

Suciwati mendengar dari jauh
Suara burung hantu
Menyayat kalbu

Terbaring di samping
Suami tercinta
Kemudian ia teringat besok kepergiannya
Mengucurlah dingin peluh

Suara burung hantu
Ia hubungkan dengan kematian

Hujan lalu terjun bebas
Larut malam semakin berhias

Segala kecamuk jiwa
Menuntunnya ingat sepertiga malam-Nya
Bersimpuh sujud
Mengembalikkan prasangka yang belum terwujud

/3/

Setelah matahari hampir tenggelam di ufuk barat
Hati Suciwati bergetar hebat

Pikirannya limbung
Saat mendengar langsung
Suaminya tak lagi bernapas
Di atas pesawat Garuda berkualitas

Peristiwa terjadi di hari ke tujuh
Tahun duaribuempat bulan ke sembilan
Persis satu bulan menjelang pelantikan
Presiden dan wakilnya yang baru

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun