Mohon tunggu...
Rossi Elbana
Rossi Elbana Mohon Tunggu... wiraswasta -

bayang semu yang tanpaNya tubuhnya palsu... rossielbana.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Hari Pahlawan] Tangis Kering Sang Aktivis

10 November 2013   01:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:22 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hingga saat ini
Ketika mulut tak lagi didengar
Cuma dianggap sesumbar
Justru pledoi terdakwa yang acapkali diumbar

Aku tutup rapat mulut
Tapi aksi diamku tak susut,
Suciwati mentahbiskan

Aksinya bikin decak kagum
Para penyaksi yang datang ke negeri ini
Memandang Pemerintah mata sebelah
Sebab membiarkan rakyat pesakitan;
Orang-orang yang hak asasinya tercampakkan
Yang terlalu lama mengandung lara
Dibiarkan begitu saja

Sebuah protes yang sunyi

Kini hanya diam
Menghitung kelam masa lalu
Koar-koar menuntut hak benar
Masih terkubur kekuasaan baru

/10/

Senja merona
Di sebuah pegunungan subur
Di kota Malang, Jawa Timur
Sambil memandang ke luar jendela
Suciwati menelusuri hati,
Kau seperti candu
Yang memaksaku untuk terus mencintaimu
Mencintai jejak perjuanganmu

Selalu ingin ku dengar bisik lirih dari hatiku
Atas keberadaanmu
Di dalam-Nya
Meski takkan lagi bisa ku miliki dirimu
Dalam keutuhan nafasmu

Dulu, kau ingin habiskan masa tua kita di sini
Menulis sambil bertani
Nikmat sekali

Sayang, waktu telah memanggilmu
Mengambil segalamu
Dari rotasi kehidupanku

Di dinding
Bingkai suaminya tertembak hening

Dari ruang tamu
Alif, anak sulungnya
Terdengar menangis, marah dan menggerutu,
Aku mau bunuh Pollycarpus!

Setelah baru tahu
Siapa sebenarnya pelaku
Pembunuhan abahnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun