Siswa diajarkan cara mengelola waktu dengan efisien, memahami aspek-aspek keuangan pribadi, dan menggunakan teknologi digital secara bijak dan produktif.
Dengan demikian, poin keempat ini menjelaskan bahwa pendidikan holistik tidak hanya bertujuan untuk mengisi kepala siswa dengan pengetahuan akademis.
Tetapi ini juga melibatkan mereka dalam pengembangan keterampilan hidup yang diperlukan untuk sukses dalam berbagai konteks kehidupan.
5. Persiapan untuk Menghadapi Masyarakat Global
Poin kelima dari model pendidikan holistik menekankan persiapan siswa untuk masyarakat global. Ini berarti bahwa pendidikan tidak hanya fokus pada lingkungan lokal.
Keberadaannya juga mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan dan peluang dalam skala global yang semakin terhubung.
Hal ini mencakup pengembangan keterampilan antarbudaya, di mana siswa tidak hanya memahami perbedaan budaya, tetapi juga belajar untuk berkomunikasi dan bekerja sama secara efektif dengan individu dari latar belakang budaya yang berbeda.
Selain itu, pemahaman tentang isu-isu global menjadi bagian integral dari pembelajaran, memungkinkan siswa untuk menyadari permasalahan global dan berkontribusi pada solusinya.
Pendidikan holistik juga memberikan penekanan pada keterampilan bahasa asing sebagai sarana untuk memfasilitasi komunikasi lintas budaya.
Siswa diajak untuk memahami bahwa bahasa bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga cermin dari kekayaan budaya dan identitas. Kemampuan menggunakan teknologi untuk berhubungan dengan masyarakat global juga menjadi fokus.
Siswa diberdayakan untuk menggunakan platform digital, media sosial, dan sumber daya online untuk menjalin koneksi, berbagi ide, dan berpartisipasi dalam dialog global.