Mohon tunggu...
Rominur
Rominur Mohon Tunggu... Guru - Saya berpropesi sebagai tenaga pendidik

Selalu ingin menjadi guru yang aktif dan inovatif untuk kecerdasan anak bangsa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Model Pendidikan Holistik: Gabungan Kesehatan Mental dan Kesejahteraan Siswa

26 November 2023   19:32 Diperbarui: 26 November 2023   19:44 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ini juga membentuk individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga sehat secara fisik, stabil secara emosional, dan terkoneksi secara sosial.

2. Integrasi Kurikulum

Poin kedua dari model pendidikan holistik adalah integrasi kurikulum yang menyeluruh. Dalam konteks ini, pendidikan holistik tidak memandang mata pelajaran sebagai entitas terpisah.

Tetapi ada upaya juga untuk menghubungkan dan mengintegrasikan kurikulum agar siswa dapat melihat hubungan dan relevansi antara berbagai topik.

Integrasi kurikulum yang menyeluruh melibatkan pengembangan pengalaman pembelajaran yang koheren dan terkait dengan kehidupan nyata siswa.

Misalnya, konsep-konsep dalam matematika dapat dihubungkan dengan aplikasinya dalam ilmu pengetahuan atau diintegrasikan dengan aspek seni untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam dan terkait.

Selain itu, pendidikan holistik menghindari pendekatan pembelajaran yang terpaku pada pembagian mata pelajaran yang terisolasi.

Guru diberi kebebasan untuk merancang pengalaman pembelajaran yang lebih luas dan relevan, mengidentifikasi keterkaitan antara berbagai topik dan membangun konteks yang lebih bermakna bagi siswa.

Model ini mendukung pengalaman belajar yang kontekstual dan menyeluruh, di mana siswa tidak hanya memahami fakta-fakta tetapi juga melihat gambaran besar dan keterkaitan antaride.

Integrasi kurikulum memungkinkan siswa untuk mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam dan keterampilan yang lebih transferable, karena mereka melihat bagaimana pengetahuan dapat diterapkan dalam berbagai situasi.

Dengan demikian, poin kedua ini menjelaskan pentingnya menyatukan berbagai aspek kurikulum, bukan hanya untuk memudahkan pemahaman, tetapi juga untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih koheren, bermakna, dan relevan bagi siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun