Pendekatan ini juga meningkatkan motivasi siswa, karena mereka melihat relevansi langsung dari apa yang mereka pelajari dengan kehidupan mereka.
4. Dukung Keterampilan Hidup
Poin keempat dalam penerapan model pembelajaran holistik adalah dukung keterampilan hidup. Ini mencakup pengembangan keterampilan praktis yang dapat diterapkan oleh siswa dalam berbagai konteks kehidupan.
Keterampilan ini melibatkan aspek interpersonal, pemecahan masalah, keterampilan komunikasi, dan keterampilan kehidupan sehari-hari.
Guru dapat menyediakan kesempatan bagi siswa untuk mengasah keterampilan interpersonal melalui proyek kelompok atau kerja sama dalam tim. Pemberian tugas pemecahan masalah juga membantu siswa mengembangkan kemampuan kritis mereka.
Selain itu, keterampilan komunikasi dapat diperkuat melalui presentasi di depan umum atau kegiatan menulis. Guru juga dapat mengintegrasikan keterampilan kehidupan sehari-hari, seperti manajemen waktu, keterampilan keuangan, dan literasi digital, ke dalam kurikulum.
Dengan fokus pada pengembangan keterampilan hidup, pendidikan holistik bertujuan untuk memberikan persiapan yang lebih komprehensif bagi siswa, membantu mereka tidak hanya berhasil di sekolah tetapi juga dalam menghadapi berbagai tuntutan dalam kehidupan.
5. Libatkan Orang Tua dan Masyarakat
Poin kelima dalam model pembelajaran holistik adalah melibatkan orang tua dan masyarakat dalam proses pendidikan.
Ini menciptakan keterlibatan aktif orang tua dalam pendidikan anak-anak mereka, mengakui bahwa pendidikan tidak hanya tanggung jawab sekolah, tetapi juga merupakan usaha bersama antara sekolah, orang tua, dan komunitas lokal.
Pelibatan orang tua melibatkan mereka dalam kegiatan sekolah, pertemuan orang tua guru, dan kolaborasi dalam mendukung pembelajaran siswa.