Model Pendidikan Holistik: Gabungan Kesehatan Mental dan Kesejahteraan Siswa
Istilah model pendidikan holistik akhir-akhir ini cukup populer di masyarakat. Hal tersebut sebenarnya wajar mengingat pengembangan di dunia pendidikan sendiri sekarang sedang banyak dilakukan.
Hal tersebut membuat istilah-istilah baru sering bermunculan. Walaupun efeknya nampak baik untuk dunia pendidikan, patut diakui kalau istilah-istilah tersebut membuat tenaga pendidik perlu mengeluarkan usaha lebih untuk mempelajari semuanya.
Apa Itu Model Pendidikan Holistik
Inti dari model pendidikan holistik adalah upaya untuk memandang proses pendidikan secara menyeluruh. Ini membuat fokus dari tenaga pendidik tidak hanya pada perkembangan akademis siswa.
Aspek-aspek lain yang memiliki dampak positif terhadap perkembangan siswa juga akan diupayakan. Nantinya setiap aspek akan diprioritaskan tanpa ada yang lebih dominan antara satu dengan yang lain.
Jika dilihat secara keseluruhan, aspek yang perlu dibahas sendiri sangat banyak. Tetapi di luar akademis, aspek yang sekarang sangat populer antara lain fisik, sosial, emosional, dan spiritual.
Tujuan dari model pendidikan holistik sendiri adalah menciptakan individu yang seimbang sehingga lebih siap ketika terjun di masyarakat. Patut diakui, banyak terjadi kasus yang membuktikan kalau aspek akademis tidak menjamin kesuksesan saat ada di masyarakat.
Bahkan banyak orang dengan aspek akademis baik tetapi merasa kesulitan saat harus terjun langsung di masyarakat. Selain itu, pendidikan holistik juga mengedepankan keterampilan pada siswa.
Nantinya keterampilan ini bisa menjadi nilai jual utama siswa ketika ada di masyarakat. Ini memang sangat terasa di masyarakat di mana pribadi yang memiliki keterampilan tertentu selalu dibutuhkan di masyarakat sehingga bisa beradaptasi dengan jauh lebih mudah.
Karakteristik Utama Model Pendidikan Holistik