Persembahan Terakhir
Secangkir kopi masih mengepul di meja kerja ayah.
Mesin ketik tuanya masih setia menunggu.
Dan puterinya akan terus menulis,
hingga tiba saatnya deadline terakhir mempertemukan kita kembali.
..............
Untuk Ayah,
wartawan tangguhku yang kini menulis di surga.
Terima kasih telah mengajarkan bahwa cinta,
seperti halnya tulisan yang baik,
tak mengenal kata akhir.