Mohon tunggu...
Rizki A Purnama
Rizki A Purnama Mohon Tunggu... Konsultan - pegawai biasa

Lebih sering ngopi sendiri diawal pagi dan malam hari. Dulunya suka fotografi, lebih seneng ambil momen daripada nyuruh orang bergaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Wisata ala Wedangan

13 Oktober 2022   23:44 Diperbarui: 13 Oktober 2022   23:53 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Lama kunjungan sangat dipengaruhi oleh tingkat kenyamanan, keunikan dan kualitas destinasi, kualitas infratsruktur pendukung dan tanggapan masyarakat terhadap kehadiran wisatawan. 

Pariwisata yang bagus dan baik adalah pariwisata yang tidak hanya menjual obyek wisata atau destinasi dan event, tapi pariwisata yang dapat meningkatkan potensi yang ada, baik given atau buatan dengan melibatkan semua stakeholder, sehingga tercipta sebuah industri pariwisata. 

Industri pariwisata akan berefek domino terhadap perekonomian dengan memunculkan usaha kecil menengah sebagai penyangga industri pariwisata, memanfatkan tenaga kerja yang banyak dan menarik investasi.

Wedangan on the street

Wedangan atau hik pada awalnya berupa "pikulan" yang di jajakan keliling kampung, lalu berubah menjadi gerobak yang menetap di sebuah lokasi dan menjadi ciri khas hik/wedangan. 

Berubahnya jaman dan semakin terkenalnya sebuah wedangan yang membutuhkan tempat luas dan nyaman maka para pelaku usaha wedangan melakukan inovasi dengan merubah tempat wedangan yang umumnya berupa gerobak dengan ditutupi plastik terpal, berpindah ke sebuah rumah yang di desain unik sesuai dengan tema wedangan atau hobi pemiliknya. Bergaya klasik, cafe atau modern dan tidak jarang dilengkapi dengan pertunjukan live music, menjadi sebuah daya tarik dari wedangan.

Sebagai kota yang menjadi pusatnya wedangan, maka harus dimanfaatkan dengan membuat sebuah destinasi wedangan. Pusat jajanan berupa wedangan dengan fisik gerobak wedangan yang ditata sepanjang jalan tertentu, tidak jauh dari pusat kota dan keramaian. 

Menonjolkan sisi kenyamanan dan seni gerobak wedangan sebagai ikon, dalam prakteknya diperlukan trotoar yang lebar sehingga mampu menampung gerobak wedangan dan pengunjung menikmati suasana kota di sore hari hingga tengah malam.

Untuk menambah nilai jual pusat wedangan, maka diperlukan sebuah atraksi tanpa merusak nilai dari wedangan itu sendiri, yaitu dengan pertunjukan seni musik jalanan yang dapat menarik wisatawan dan mengajak wisatawan kolaborasi, seperti di Malioboro Jogja. 

Pertunjukan seni juga bisa bekerjasama dengan ISI Surakarta atau SMK Pariwisata, sebagai ajang unjuk gigi sekaligus promosi kedua belah pihak. Pertunjukan jalanan, harus diimbangi dengan performa yang bagus, bukan pertunjukan asal-asalan pengamen jalanan.

Korea Selatan, memilii budaya yang hampir mirip dengan Solo dalam kategori jajanan jalanan / street food, yaitu Pojangmacha. Pojangmacha merupakan tempat jajanan lokal bernuansa sederhana, hanya memakai tenda dan kursi yang ada didalamnya, biasanya berjejer di pinggir jalan raya. Menjajakan berbagai jajanan khas Korea Selatan dan alkohol, Soju sebagai minuman wajib yang ada di sana. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun