Mohon tunggu...
Rival RisvanNugraha
Rival RisvanNugraha Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - siswa SMAN 1 padalarang

Hi lets be friend

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Desa Mati

1 Maret 2022   15:03 Diperbarui: 1 Maret 2022   15:03 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wanita dengan rambut diikat asal memasuki kelasnya yang ada di ujung lorong, dengan langkah khasnya, mata sipit dan alis yang lancip ke atas, membuat aura gelap muncul dalam dirinya, membuat pandang mata enggan menatap mata tajamnya, namun siapa sangka, wanita itu memiliki sifat berbanding terbalik dengan wajahnya. Ia duduk dengan temannya, mengeluarkan tiga buku tulis, dan satu buku paket.

"Gileee, lagi jadi nihh," goda Manda sambil menyenggol lengan Bila.

"Berisik, masih pagi," balasnya sambil mencatat tugasnya yang belum selesai.

Wanita itu adalah Bila, atau Nabila Putri Ahmad. Bila tidak pernah ingin dipanggil Nabila, karna itu adalah sisi lain dari dalam dirinya. Manda sudah hafal bagaimana Bila, tentunya karna mereka berteman sejak duduk dibangku SD.

"Bil, ini dititipi sarapan sama Bunda, katanya Mamah lagi ga dirumah ya?"

"Wih, mantap, makasih ya bilangin ke Bunda," ucapnya sambil menyimpan kotak makan dibawah mejanya. "Mamah pergi sama Papah, jadi dirumah cuma berdua, aku sama Tio," jelasnya.

"Yaudah, aku nginep aja ya," tawar Manda.

"Nah, ide bagus tuh, nanti kita maraton drakor!" Seru Bila.

"Aku banyak stok drakor nih, tinggal play," keduanyapun tertawa.

Lalu datanglah guru pelajaran Seni budaya masuk kedalam kelas mereka, mengumumkan beberapa hal, lalu memberikan materi untuk dipelajari. Tangan Bila  yang lihai menggambar sketsa yang diperintah guru tersebut, mulai memainkan alat tulisnya, memberikan garis-garis tak beraturan diatas kertasnya. Tanpa sengaja, Bila melihat hal yang menarik baginya untuk digambar. Ia pun menghapus semua sketsa yang ia buat dan mulai kembali menggambar objek barunya.

"Ko dihapus?" Tanya Manda. Tidak ada jawaban dari Bila. Ia yang sudah mengetahuinya hanya tersenyum tipis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun