Mohon tunggu...
Rival RisvanNugraha
Rival RisvanNugraha Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - siswa SMAN 1 padalarang

Hi lets be friend

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Desa Mati

1 Maret 2022   15:03 Diperbarui: 1 Maret 2022   15:03 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Disitu enak gak sih?" tunjuk Bila dengan dagunya, dan menghampiri kursi tersebut, lalu duduk disana.

Mereka mulai makan, makanan mereka, Bila mengocok susu kotaknya lalu dituangkan kedalam botol minumnya, katanya sih, biar kalo ada sisa ga bingung simpan kemana. Saat sedang menikmati makanannya, Romi datang dengan membawa dua bucket snack ditangannya.

"Hai maniezzz, abang Romi datang untuk memberikan sesuatu pada tuan putri sekalian," ucapnya sambil memberikan bucket berwarna abu-abu pada Bila, dan yang berwarna cream pada Manda. "Abang Romi juga datang membawa kabar gembira untuk kalian berdua," ucapnya dengan nada seperti seorang pangeran kerajaan.

"Apa sih, ngomong, ngomong aja yang bener, geli tau ga," sewot Manda.

"Jadi, gini guys, anak IPS kan disuruh ngerjain tugas sosiologi, nah jadi aku tuh bingung mau ngerjainnya dari mana, ditambah harus wawancara orang didesa gitu, sedangkan disini jauh ke desa, tugasnya dikumpulin pas nanti beres liburan semester, nah kalian ada ide ga harus kemana? sekalian kita healing juga," jelas Romi sambil menaik-turunkan kedua alisnya.

"Kemana ya?" Tanya Manda pada dirinya.

"Gimana kalo ke Bogor?" Saran Bila.

"NICE, MINGDEP KE BOGOR!" heboh Romi.

"Berisik bego! bodoh dipelihara," ucap Manda membuat Romi cengengesan.

"Udah lama juga kan ya kita ga ke Bogor, terakhir ke Bogor tahun lalu, eh iya bay the way Sinchan mana Rom?"

"Ga sekolah dia, sakit gigi katanya,"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun