"Mantap gini lah om, masa aja ga diterima, mana gratis," ucap Romi dengan senyum jahil khasnya.
"Halah, bisa aja kamu, kalo gitu om kalian istirahat disini ya, kamar cewe sama cowo pisah, kamu Romi, kamarnya disana sama Ijal, buat cowo cocok tuh, nah kalian cewek disebelah sana."
"Iya om, makasih,"
Merekapun masuk ke kamarnya masing-masing, karna besok sudah akan memulai wawancara dengan orang-orang desa.
___
Semuanya berkumpul diruang tengah, ada yang makan cemilan, menyiapkan perlengkapan, dan hanya sekedar menonton TV. Ijal memakan kue coklat sambil merebahkan dirinya di shofa.
"Woy, ini makanan abis ya, enak soalnya!"
"IJAAAAL ITU PUNYA AKU, MAIN ABIS-ABISIN AJAA!!!"
"Eh, heheheh maaf-maaf enak soalnya, lagian ditas masih banyak kok,"
"Yaudah, abisin aja,"
Waktu menunjukan jam sebelas, mereka mulai pergi menuju tempat tujuannya, di kampung yang tidak terlalu jauh dengan Villa mereka. Mobil Accord hitam masuk kedalam gang yang tak terlalu besar, hanya cukup dimasuki oleh satu mobil. Jalan panjang yang kiri-kanannya dipenuhi ilalang panjang, jauh berbeda dengan ekspetasi mereka.