Mohon tunggu...
Rival RisvanNugraha
Rival RisvanNugraha Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - siswa SMAN 1 padalarang

Hi lets be friend

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Desa Mati

1 Maret 2022   15:03 Diperbarui: 1 Maret 2022   15:03 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Man, wujud aslinya ancur banget, kasian,"

"Doain dia aja bil, jangan dibayangin."

Merekapun melanjutkan perjalanannya, sekarang giliran Romi yang menyetir, mobil mereka keluar di tol Padalarang, disambut dengan indahya lampu-lampu sore, membuat mata mereka dimanjakan dengan pemandangan yang retro.

"Gile, estetik gini!" Puji Romi.

"Baru keluar tol aja view nya udah estetik gini ya," tambah Ijal.

Mereka menajutkan perjalannannya sambil beberapa kali berhenti untuk sholat, mereka menepikan mobilnya dimasjid didekat Situ Ciburuy. Manda tidak ikut, karna sedang datang tamu bulanannya. Setelah selesai, mereka menyebrang ke arah taman Situ Ciburuy untuk sekedar berfoto dengan lampu-lampu. Lagi, dan lagi. Bila didatangi perempuan dengan tangan kanannya yang tak berbentuk, datang menghampirinya.

"Nabila plis, jangan datang dikeadaan kaya gini,"  ucap Bila dalam hati. Ternyata wanita itu hanya melewatinya, dengan jalan pincang, dan tatapan tajam ke arab Bila. Setelah puas, mereka melanjutkan lagi perjalanannya.

___

Sesampainya di Villa, mereka mengeluarkan barang-barangnya. Lalu bertemu dengan Wisnu.

"Assalamu'alaikum Om," salam semuanya.

"Wa'alaikumussalam, akhirnya dateng juga, dari sore om nunggu kok ga datang-datang," tanya Wisnu lalu menggiring mereka menuju Villanya. "Nih, kalian di sini aja gapapa? ini kamarnya dua, kolam satu, sama ada taman kecil buat bakar bakar," jelas Wisnu sambil membuka pintu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun