Mohon tunggu...
Riswan Firmansyah
Riswan Firmansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa aktif UPI

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Filsafat Perbandingan Olahraga dan Seni BAB 10

26 Juli 2024   08:57 Diperbarui: 8 Agustus 2024   11:25 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Meskipun ada anggapan bahwa hubungan dengan seniman dari tempat atau periode sejarah yang jauh hanya bersifat sekunder, argumen ini dapat dibantah. Mengenal seorang seniman melalui karyanya tidak jauh berbeda dari hubungan langsung, karena kita mengenal mereka melalui tindakan kreatif mereka, seperti yang terlihat dalam cara mereka mengolah medium seninya.

Contohnya, saat menonton drama, penonton dapat melihat bagaimana penulis menciptakan konteks di mana dialog protagonis memperoleh ironi komik. Dengan mengamati bagaimana mereka membangun ironi melalui penggunaan konteks dan pilihan kata, penonton dapat memahami selera humor penulis drama "dalam aksi". Pengalaman ini membangun hubungan yang mendekati perkenalan langsung, memberikan pemahaman yang lebih mendalam dibandingkan sekadar mendengar deskripsi tentang seniman tersebut.

Melalui keterlibatan yang intens dengan para seniman yang dikagumi, pecinta seni dapat "melampaui batas" keberadaan mereka, sehingga meningkatkan makna hidup mereka sesuai dengan pemikiran Nozick.

Beralih ke olahraga, pengabdian penonton dapat memberikan makna yang lebih besar bagi kehidupan mereka dengan meningkatkan keterhubungan dengan dunia. Banyak penonton yang partisan---mereka adalah penggemar atau bahkan fanatik. Pengabdian seorang penggemar kepada timnya meningkatkan keterhubungannya dengan dunia melalui solidaritas dengan pendukung setia lainnya, yang dapat mencakup basis penggemar global untuk klub-klub besar seperti Manchester United, Juventus, dan Real Madrid.

Minat penonton terhadap olahraga juga menambah keterhubungan mereka dengan dunia melalui hubungan dengan pemain dan tim yang mereka tonton. Hubungan ini lebih dekat dibandingkan hubungan antara pecinta seni dan seniman, karena penonton menyaksikan pertunjukan langsung---suatu bentuk perkenalan yang sangat "intens" dalam pengertian Nozick, yang kemungkinan besar akan menambah makna pada kehidupan penonton.

Para seniman sendiri memperoleh keterhubungan dan makna melalui penciptaan seni, salah satunya melalui hubungan mereka dengan seniman lain. Umumnya, seniman tidak berkarya secara terpisah, melainkan menemukan inspirasi dalam karya para pendahulu dan rekan sezaman yang mereka kagumi. Mereka sering mengadaptasi teknik dan tema untuk menciptakan karya orisinal mereka sendiri. Proses pengaruh dan pengembangan ini merupakan bentuk keterhubungan yang intim, didasarkan pada kekaguman dan pemahaman simpatik terhadap karya seniman lain.

Meskipun penonton dapat melihat kualitas seperti keberanian, kecerdikan, dan kegigihan atlet melalui permainan mereka, banyak aspek kepribadian seperti pandangan politik, selera humor, atau keyakinan agama tidak terlihat dalam aksi mereka di lapangan. Hal ini membatasi kedalaman hubungan antara penonton dan atlet yang mereka kagumi.

Seniman, di sisi lain, memiliki potensi keterhubungan yang lebih luas dan mendalam dengan publiknya. Penyebaran karya seni secara luas melalui berbagai media memungkinkan seniman untuk menikmati keterhubungan yang ekstensif dengan orang-orang sezamannya. Lebih penting lagi, ketahanan karya seni menciptakan potensi keterhubungan yang dapat meluas tanpa batas di masa depan. Karya seniman-seniman hebat seperti Shakespeare, Vermeer, Mozart, dan saudara perempuan Bront terus hidup dan dinikmati lintas generasi.

Atlet terbaik dunia menikmati keterhubungan dengan para penggemar mereka, yang dapat menambah makna hidup mereka secara signifikan. Namun, karir bermain atlet biasanya relatif singkat karena tuntutan fisik olahraga kompetitif tingkat tinggi. Ketenaran seorang atlet mungkin hanya bertahan selama karir aktifnya, dan hilangnya keterhubungan ini dapat menyebabkan berkurangnya makna yang dirasakan.

Untuk pemain dengan kemampuan biasa, olahraga tingkat klub dapat menghasilkan makna melalui hubungan sosial dalam kompetisi persahabatan. Hubungan antar peserta dapat diperkuat oleh keterbukaan pikiran dan rasa saling menghormati yang didukung oleh keadilan dan transparansi dalam pertandingan olahraga. Persahabatan dengan rekan satu tim juga merupakan bentuk keterhubungan yang diperoleh melalui partisipasi dalam olahraga.

Secara keseluruhan, seni tampaknya menawarkan potensi keterhubungan yang lebih luas dan bertahan lama dibandingkan dengan olahraga, baik bagi seniman maupun penikmatnya. Namun, olahraga tetap memberikan kesempatan berharga untuk membangun makna hidup melalui berbagai bentuk hubungan sosial dan prestasi personal, meskipun mungkin lebih terbatas dalam durasi dan jangkauannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun