Sebaliknya, kehidupan seniman dan penikmat seni kemungkinan besar memperoleh makna dari rasa gerak maju yang tersirat dalam hakikat seni. Dapat diargumentasikan bahwa sejarah seni rupa terdiri dari serangkaian perkembangan yang terus-menerus di mana gerakan-gerakan baru tumbuh dari gerakan-gerakan lama dan pada gilirannya menginspirasi generasi seniman masa depan dalam menghasilkan karya-karya yang berbeda dari apa pun yang dilakukan sebelumnya. Hal ini memberikan momentum maju dalam sejarah seni, karena seiring generasi seniman mengikuti satu sama lain, minat dan metode mereka berubah seiring mereka mengeksplorasi bidang pengalaman baru.
Dengan terlibat dalam seni pada masanya, baik seniman maupun pencinta seni menempatkan diri mereka pada titik waktu yang dinamis, memberi mereka rasa kemajuan dan perubahan, dengan seni masa kini yang tumbuh dari masa lalu sekaligus membuka jalan bagi masa depan yang baru.
Jika perasaan bahwa hidup kita berulang-ulang dan terus-menerus menghasilkan hal yang sama merugikan perasaan kita bahwa hidup kita bermakna, maka keterlibatan dengan seni, yang memberikan rasa gerak maju dan perkembangan, dapat berkontribusi positif terhadap makna hidup. Sebaliknya, keterlibatan dengan olahraga kompetitif, dengan sifat siklus dan penekanannya pada pengulangan, mungkin kurang efektif dalam memberikan rasa kemajuan dan perkembangan yang serupa.
Dalam kompetisi tingkat tinggi, penonton disuguhkan standar permainan yang superior, menyaksikan keindahan dan drama yang memukau. Namun, daya tarik estetika bukanlah fokus utama pembahasan ini. Perlu dicatat bahwa hanya sedikit turnamen atau kejuaraan olahraga bergengsi---seperti Final Wimbledon, Superbowl, atau Liga Champions---yang secara fundamental menawarkan kebaruan yang melampaui pencapaian edisi sebelumnya dari acara yang sama.
Menurut pendapat penulis, olahraga tidak memberikan rasa kemajuan yang signifikan dalam pengalaman hidup, baik bagi pemain maupun penonton. Kontribusi olahraga terhadap makna hidup tampaknya terbatas, cenderung menciptakan perasaan terjebak dalam siklus yang berulang. Mengacu pada pemikiran Nozick bahwa "semakin sempit batas-batas kehidupan, semakin kurang bermakna," mari kita pertimbangkan bagaimana kehidupan individu yang terlibat dalam seni atau olahraga dapat memperoleh makna yang lebih besar melalui peningkatan keterhubungan mereka dengan dunia.
Analisis akan dimulai dengan membahas pecinta seni, dilanjutkan dengan penonton olahraga, seniman, dan terakhir atlet atau pemain olahraga. Dedikasi seorang pecinta seni menghubungkan mereka dengan seniman yang dikagumi melalui karya seni itu sendiri. Akses terhadap karya seniman kontemporer global semakin mudah karena sebagian besar bentuk seni memungkinkan distribusi karya dalam berbagai format, seperti produksi drama, pertunjukan musik, pemutaran film, serta salinan novel dan puisi.
Pecinta seni tidak hanya memiliki akses ke seni kontemporer, tetapi juga seni masa lalu, berkat kemampuan karya seni untuk bertahan melintasi waktu. Dengan demikian, pecinta seni terhubung dengan sejumlah besar seniman dari masa kini hingga periode awal kebudayaan manusia---suatu kekayaan keterhubungan yang, jika mengikuti teori Nozick, seharusnya secara signifikan menambah makna kehidupan pecinta seni tersebut.
Seni terbaik, yang paling inovatif, cerdas, dan sukses, memberikan energi kepada mereka yang terlibat di dalamnya, menanamkan rasa kebaruan dan kemajuan yang dapat meningkatkan persepsi bahwa kehidupan memiliki makna. Seni tidak hanya menghubungkan para pengagumnya dengan banyak seniman, tetapi juga menciptakan hubungan yang sangat intens. Seperti yang dinyatakan Nozick, "Semakin intens Anda terlibat, semakin Anda melampaui batas Anda."
Faktor penting yang berkontribusi terhadap intensitas hubungan kita dengan orang lain adalah keterusterangan mereka. Berkenalan secara pribadi dengan seseorang memberikan intensitas pada hubungan yang tidak dapat dicapai hanya melalui deskripsi orang lain. Hubungan dengan seorang seniman melalui karyanya dapat dianggap berada di antara kedua ekstrem ini.
Kecintaan terhadap seni juga menghubungkan para pecinta seni satu sama lain, melalui pembentukan komunitas informal yang tertarik pada karya seniman tertentu. Hal ini menciptakan jaringan sosial yang lebih luas dan memperkaya pengalaman apresiasi seni secara kolektif.
Karya seniman sukses yang tersedia secara luas di seluruh dunia mampu menarik penggemar ke dalam komunitas internasional. Anggota komunitas ini memiliki kesamaan minat dan dapat berinteraksi melalui berbagai sarana seperti situs web khusus, konferensi, dan jurnal. Melalui keterhubungan dan apresiasi bersama terhadap seniman tertentu, anggota kelompok ini dapat memperkaya makna hidup mereka.