Mohon tunggu...
Ririn Ayu
Ririn Ayu Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kutukan Kue Klepon

23 Februari 2017   20:45 Diperbarui: 24 Februari 2017   06:00 900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku menghela napas berat. Siapa pedagang di dunia ini yang tidak senang mendapatkan pelanggan? Akan tetapi, bukan pelanggan semacam ini juga. Ini sudah hari keenam dan kami menghitung dia menelepon lebih dari tujuh ratus kali. Wajar saja, beberapa pelangganku mulai protes karenaline telepon selalu sibuk. Psikopat dari planet mana. Dia menghalangi aliran rejeki masuk ke kantongku. Memesan hal tidak masuk akal. Klepon. Astaga! Makanan  itu bisa dicari di pasar tradisional. Kenapa harus kami sih? Lebih tepatnya kenapa harus aku sih?

Aku mengirimkan tatapan menusuk ke arah adikku. Karla kembali mengirimkan tatapan laser, matanya seolah mengatakan “ini di luar kontrolku, itu pelangganmu”.

“Minta transfer uangnya!” aku menyerah.  Demi kemaslahatan umat manusia, lebih baik aku menuruti pelanggan gila ini.

“Dia sudah membayar untuk semua pesanannya,” Karla menunjuk bukti transfer yang dikirim oleh pelanggan gila itu.

Mataku membesar melihat nominal uang yang baru saja masuk. Jumlah nol di belakang angka pertama membuatku nyaris tersedak. Itu lebih dari cukup untuk membeli semua kue paling mahal toko ini.

“Kak...,” suara Karla mulai terdengar takut.

“Apa?” suaraku keluar dengan sengit.

“Dia minta kau yang mengantarkannya sendiri.”                      

“Oh, Tuhanku!” aku meremas rambut frustasi. “Batalkan!”

“Uangnya kan sudah di transfer, tidak bisa di batalkan.”

“Aku belum menentukan harganya, kita kembalikan uangnya,” kakiku melangkah lebar mendekati adikku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun