Mohon tunggu...
Ririn Ayu
Ririn Ayu Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kutukan Kue Klepon

23 Februari 2017   20:45 Diperbarui: 24 Februari 2017   06:00 900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Mimpi katamu?” aku nyaris menjerit.

Dialah yang memupuk mimpi itu, mengatakan bahwa kami akan bersama-sama mengembangkan kuliner nusantara ke ranah dunia. Membuat klepon dengan rasa internasional hingga membuat kue wajik menjadi hidangan penutup mewah khas hotel bintang lima.

“Ya, mimpi. Kau lupa kenapa aku memesan klepon dalam berbagai varian rasa, itu mimpimu, mimpi kita.”

“Mimpi yang kau hancurkan kala kau pergi meninggalkanku?”

“Aku tidak meninggalkanmu, Karin. Aku hanya mengejar mimpiku yang lain.” Noe masih memutar pendapatnya, inilah yang aku benci dari pria ini. Kepandaiannya bersilat lidah.

“Aku juga sudah memiliki mimpi yang lain.”

“Aku tahu.” suara Noe melembut. “Maafkan aku.”

“Itu kau tahu.”

“Apa kau tahu alasan aku memesan kue itu dalam angka yang tertentu?”

“Apa aku perlu tahu?”

“Mendengarkan alasanku tidak akan membuatmu sakit. setidaknya dengarkan aku sekali ini saja,” suara Noe sehalus beludru, inilah saat dia mulai menghipnotis dengan kata-kata manis. “Kita bisa memulai dari awal, Karin.” Dia meraih jemariku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun