Mohon tunggu...
RIRIN Anggriani
RIRIN Anggriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Profesi saya sebagai mahasiswa

Ririn kepribadiannya baik, dan hobinya suka membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

14 tema dengan teori di bawah ini.

17 Januari 2025   16:21 Diperbarui: 17 Januari 2025   16:22 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

2. Pentingnya Kecerdasan Emosional

_Goleman berargumen bahwa EI sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk di tempat kerja, sekolah, dan dalam hubungan pribadi. Orang dengan kecerdasan emosional yang baik dapat beradaptasi dengan lebih baik terhadap perubahan, mengelola stres dengan lebih efektif, dan memiliki hubungan interpersonal yang lebih baik. Goleman juga menyatakan bahwa EI dapat dipelajari dan ditingkatkan melalui kesadaran diri dan latihan.

3. Kesimpulan

_Teori kecerdasan emosional Daniel Goleman memberikan pemahaman mendalam tentang peran emosi dalam kehidupan manusia. Kecerdasan emosional lebih dari sekadar pengendalian emosi---ia mencakup kemampuan untuk mengelola dan mengarahkan emosi untuk mencapai tujuan dan membangun hubungan yang sehat. Oleh karena itu, kecerdasan emosional menjadi faktor yang sangat penting dalam kesuksesan pribadi dan sosial.

Daniel Goleman memperkenalkan konsep Emotional Intelligence (EI) dalam bukunya "Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ" (1995). _Menurut Goleman, kecerdasan emosional mencakup kemampuan seseorang untuk mengenali, memahami, mengelola, dan memengaruhi emosi dirinya sendiri maupun orang lain. Ia mengelompokkan EI ke dalam lima komponen utama:

1.Self-Awareness (Kesadaran Diri)

Kemampuan untuk mengenali emosi diri sendiri, memahami dampaknya terhadap orang lain, dan memiliki kesadaran akan kekuatan dan kelemahan pribadi.

Contoh: Menyadari bahwa Anda sedang marah sebelum bertindak impulsif.

2.Self-Regulation (Pengelolaan Diri)

Kemampuan untuk mengendalikan reaksi emosional, menunda impuls, dan tetap tenang dalam situasi sulit.

Contoh: Tidak merespons secara agresif ketika menghadapi kritik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun