4. Pengalaman Hidup
Pengalaman hidup, termasuk trauma, peristiwa besar, atau perubahan dalam kehidupan, dapat memengaruhi perkembangan sosial emosional. Anak yang mengalami trauma atau kehilangan orang yang dekat mungkin mengalami kesulitan dalam mengelola perasaan mereka atau membangun hubungan yang sehat. Sebaliknya, pengalaman positif seperti dukungan emosional, penghargaan, dan keberhasilan dapat memperkuat keterampilan sosial emosional mereka.
5. Budaya dan Norma Sosial
Norma budaya dan sosial juga memainkan peran penting dalam perkembangan sosial emosional. Budaya memberikan panduan tentang bagaimana emosi seharusnya diekspresikan dan bagaimana hubungan sosial seharusnya dibentuk. Misalnya, dalam beberapa budaya, ekspresi emosi secara terbuka lebih diterima, sementara di budaya lain, kontrol emosional lebih dihargai. Hal ini dapat memengaruhi cara individu memahami dan merespons emosi mereka sendiri dan orang lain.
Kesimpulan
_Perkembangan sosial emosional dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berinteraksi, termasuk keluarga, lingkungan sosial, faktor genetik, pengalaman hidup, serta budaya.
_Faktor-faktor ini bekerja bersama-sama membentuk kemampuan individu untuk mengelola emosi, membangun hubungan sosial yang sehat, dan beradaptasi dalam berbagai situasi sosial.
3.Teman Teori Perkembangan Sosial dan Kognitif oleh Lev Vygotsky dan Jean Piaget
_Lev Vygotsky dan Jean Piaget adalah dua tokoh besar dalam psikologi perkembangan yang mengemukakan teori-teori penting tentang bagaimana anak berkembang dalam aspek sosial dan kognitif. Meskipun keduanya berfokus pada perkembangan anak, mereka memiliki pandangan yang berbeda mengenai cara anak belajar dan berinteraksi dengan dunia di sekitarnya.
1.Teori Perkembangan Kognitif Piaget
Jean Piaget mengembangkan teori perkembangan kognitif yang berfokus pada cara anak-anak berpikir dan memahami dunia. Menurut Piaget, perkembangan kognitif anak berlangsung dalam empat tahap yang universal dan berurutan: