Mohon tunggu...
Rina N
Rina N Mohon Tunggu... Guru - Pengawas/pendamping Satuan Pendidikan

Terdapat 4 tahapan dalam menjalankan peran pendampingan. Pertama, melakukan perencanaan pendampingan. Kedua, melakukan pendampingan terhadap perencanaan program satuan pendidikan. Ketiga, melakukan pendampingan terhadap pelaksanaan program satuan pendidikan. Keempat, melakukan pelaporan pendampingan. Untuk menjalankan tahapan-tahapan tersebut, pengawas sekolah tentunya mesti memiliki pengetahuan lengkap tentang bagaimana melakukan peran pendampingan di tingkat satuan pendidikan sesuai dengan karakteristik Satuan Pendidikan. Pengawas Sekolah juga diharapkan memiliki pengetahuan lengkap tentang bagaimana melaksanakan peran Pendampingan secara optimal dengan memaksimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki Satuan Pendidikan untuk memastikan pembelajaran yang berpihak pada peserta didik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Simulasi Problem Base Learning : Meningkatkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa di Era Digital

2 Januari 2025   17:25 Diperbarui: 2 Januari 2025   17:25 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

        Pentingnya HOTS juga tercermin dalam kurikulum pendidikan saat ini, yang semakin menekankan pengembangan keterampilan berpikir kritis dan kreatif. Penelitian menunjukkan bahwa siswa yang memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi lebih mampu beradaptasi dengan perubahan dan tantangan di lingkungan sekitar mereka (Yulianti, 2018). Oleh karena itu, pendidikan yang efektif harus mencakup strategi yang dapat meningkatkan HOTS siswa, salah satunya melalui penerapan PBL.

        Contoh nyata dari penerapan HOTS dapat dilihat dalam proyek-proyek penelitian yang melibatkan analisis data. Misalnya, siswa diminta untuk menganalisis data statistik mengenai perubahan iklim. Mereka harus mampu mengevaluasi data tersebut, mempertimbangkan sumbernya, dan menarik kesimpulan yang logis. Proses ini tidak hanya melatih kemampuan analitis mereka, tetapi juga meningkatkan kesadaran mereka terhadap isu-isu global yang penting.

2. Hubungan antara PBL dan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi

        PBL memiliki hubungan yang erat dengan pengembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Dalam proses PBL, siswa dihadapkan pada masalah yang kompleks dan menantang, yang memerlukan pemikiran kritis dan analitis untuk menemukan solusi. Menurut Yulianti (2018), penerapan PBL secara signifikan meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, karena mereka harus menganalisis informasi, mempertimbangkan berbagai perspektif, dan mengevaluasi hasil dari solusi yang diusulkan.
        Selain itu, PBL juga mendorong siswa untuk berkolaborasi dan berdiskusi dengan teman-teman mereka, yang dapat memperkaya proses berpikir mereka. Diskusi kelompok memungkinkan siswa untuk berbagi ide dan pendapat, serta mempertimbangkan sudut pandang yang berbeda, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan inovatif. Dengan demikian, PBL tidak hanya meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi, tetapi juga membentuk karakter siswa yang lebih siap menghadapi tantangan di era digital.

        Sebagai contoh, dalam sebuah proyek PBL tentang pengelolaan sampah, siswa dapat dibagi menjadi kelompok-kelompok untuk menyelidiki berbagai metode pengelolaan sampah. Setiap kelompok dapat mengeksplorasi metode yang berbeda, seperti daur ulang, komposting, atau pembakaran. Setelah melakukan penelitian, mereka dapat berdiskusi dan mengevaluasi kelebihan dan kekurangan masing-masing metode. Proses ini tidak hanya meningkatkan kemampuan berpikir kritis mereka, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menjadi warga yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan.

C. Penelitian Terkait

Efektivitas PBL dalam Berbagai Mata Pelajaran

        Penelitian mengenai efektivitas PBL telah dilakukan di berbagai mata pelajaran dan menunjukkan hasil yang positif. Misalnya, Rahmawati dan Supriyadi (2020) dalam penelitian mereka menemukan bahwa penerapan PBL dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan pemahaman konsep dan hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang belajar melalui PBL memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. Hal ini menunjukkan bahwa PBL dapat menjadi alternatif yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar di berbagai disiplin ilmu.

        Selain itu, Hidayati (2021) juga melaporkan bahwa PBL memberikan dampak positif terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran sains. Siswa yang terlibat dalam pembelajaran berbasis masalah menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam pemahaman materi dan keterampilan berpikir kritis. Penelitian ini menunjukkan bahwa PBL tidak hanya efektif dalam meningkatkan hasil belajar, tetapi juga dalam mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi yang diperlukan untuk menghadapi tantangan di dunia nyata.

        Contoh lain dapat dilihat dalam pelajaran sejarah, di mana siswa dapat melakukan proyek PBL untuk mengeksplorasi peristiwa sejarah tertentu. Mereka dapat melakukan penelitian tentang penyebab, dampak, dan relevansi peristiwa tersebut dalam konteks saat ini. Melalui pendekatan ini, siswa tidak hanya belajar tentang fakta-fakta sejarah, tetapi juga mengembangkan keterampilan analitis dan kritis yang sangat penting.

2. PBL dan Peningkatan Minat Belajar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun