Mohon tunggu...
Ridha Amalia
Ridha Amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Sastra Inggris UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Menyukai hal hal berbau seni dan tertarik dengan tulis-menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Comitte, Stage, and Us

1 Desember 2022   18:28 Diperbarui: 1 Desember 2022   18:35 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak terasa acaranya sudah selesai dan berjalan sukses, sehabis evaluasi tadi aku memutuskan untuk bertemu cecil dan memberikan sesuatu kepadanya aku membungkusnya dengan totebag, isinya yaitu coklat, boneka, bunga, juga surat pernyataan cinta aku kepadanya. Selama ini aku selalu memperhatikannya, menurutku cecil adalah gadis yang unik, ceria, dan humble. Dan pada kesempatan yang bersamaan kampus mengadakan acara untuk Dies natalis dan aku ditunjuk sebagai Steering Comitte Ex-officialnya, awalnya aku menolak karena ini amanat yang berat tapi dengan beberapa pertimbangan akhirnya aku mengiyakan permintaan itu. 

Aku semakin merasa semangat karena ternyata cecil juga mendaftarkan diri sebagai panitia yang akhirnya dia lolos juga, tanpa campur tangan apapun dari aku karena memang pada dasarnya dia layak.

Di minggu pagi itu disaat aku sedang lari di stadion aku bertemu cecil yang sedang menggayuh sepedanya, dia terlihat senang sekali sambil bernyanyi nyanyi aku pikir, terlihat dari mulutnya. Selang beberapa saat mungkin dia terlalu fokus kedepan atau entah bagaimana akhirnya dia terjatuh tertimpa sepeda, aku mencoba menghampirinya dan menawarkan bantuan kepadanya juga mengantarkan dia pulang karena dengan keadaan kakinya yang ku pikir tidak memungkinkan untuk dia membawa sepedanya kembali. 

Aku lihat dia awalnya memang seperti ragu, ya masuk akal saja tiba tiba ada yang menanyakan alamat dan mau mengantarkannya pulang. Aneh memang, tapi lagian aku juga tidak akan aneh aneh. Hanya pure mau nolong.

Dijalan sebelum pulang ke rumah, saat mengantar cecil, saudaraku sempat terus menelfonku. Jadi memang aku buru buru dan itu alasanku menolak tawaran cecil untuk sekedar mampir sebentar dan saat aku bilang lain kali kepadanya karena ku tahu dan yakin jika aku akan bertemu lagi dengannya. 

Hubunganku dengan cecil terbilang semakin dekat, lebih ke aku yang sering mendekatinya, saat rapat pun ku seringkali memperhatikannya dan dihari puncak acara ini seperti yang kukatakan tadi aku ingin menyatakan cintaku padanya.

(POV off)

-

"Cecil" panggil Lean

"Ah iya, lean? Kenapa?"

"Ini aku punya sesuatu untuk kamu" ucap lean sembari memberikan Tote bag nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun