Citra, ia terlihat kaget dan hanya dapat terdiam melihat kejadian ini. Ia kemudian berjalan di belakang pak Gunawan meninggalkan kita berdua.
***
"Perihal aku meninggalkanmu tanpa sebab. Maaf beribu-ribu maaf. Sekarang pendidikanku telah selesai. Perkenalan singkat saat itu, membuatku tak bisa melupakanmu begitu saja. Sebenarnya dulu, sejak awal kita bertemu. Keluargaku sudah mengetahui kamu dan keluargamu. Ternyata ayahmu itu sahabat ayahku. Aku meminta agar keluargaku tak usah banyak berbicara perihal kedekatanku denganmu. Makanya dulu, aku tak berani mengenalkanmu dengan keluargaku." Kata Aji.
"Maaf juga telah membuatmu menunggu terlalu lama. Memendam rasa rindu yang begitu lama. Tapi biarlah, itu telah berlalu. Sekarang biarlah Gunung Ciremai ini menjadi saksi pertemuan kita kembali. Bunga Edelweiss di sana itu bunga keabadian. Dan aku berharap seperti perjanjian kita dulu. Kita akan terus bersama dalam keabadian." Lanjut Aji sambil menunjuk ke arah bunga Endelweiss.
Terima kasih rindu kau telah kembali. Aku tak mungkin merasakan rindu yang teramat rindu lagi.
***
Kuningan, 11 Januari 2019
Rida Nugrahawati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H