"Sebentar, kamu tunggu di sini dulu ya." Kata pak Gunawan sambil pergi meninggalkanku.
***
Samar-samar dari kejauhan aku melihat pak Gunawan bersama sosok pria. Terlihat samar-samar, yang jelas hanya mata coklat yang terpancar tajam dan bersinar.
Apakah itu? Hatiku mendadak tak karuan.
Semakin dekat, semakin dekat.
"Aji?." Kataku dalam hati sambil menunduk melihat ke bawah. Mengapa mendadak aku merasa sedih. Harusnya aku bahagia dapat bertemu dengannya lagi.
"Apakah ini Aji yang kau maksud nak?." Tanya pak Gunawan kepadaku.
"Bukan pak." Jawabku dengan gugupnya.
"Jadi Aji mana yang kau maksud Bunga? Bukannya hanya aku seorang temanmu yang bernama Aji?." Tanya Aji.
Aku hanya terdiam. Air mataku keluar dengan sendirinya. Apakah ini air mata bahagia karena dapat bertemu lagi dengannya? Entahlah.
"Nak, sebenarnya Aji sering bercerita tentangmu. Untuk ke depannya biarlah kalian yang menentukan. Bapak kesana dulu, tadi di panggil ketua rombongan." Kata pak Gunawan sambil pergi meninggalkan kita.