Hai, apa kabar rindu. Sudah lama kau tak menyapaku. Sudah lama kau tak berjumpa denganku. Sudah lama pula diriku menyimpan puing-puing kerinduan.
Tak ada yang dapat aku lakukan. Selain terus mendoakanmu. Mendoakan kepergianmu. Semoga saja kepergianmu membawa kebahagiaan untukku.
Kebahagiaannya, dapat berbentuk kau kembali denganku. Atau aku menemukan kerinduan yang lebih baik daripada rinduku padamu. Rasanya aku ingin berteriak sekeras-kerasnya di atas gunung yang tinggi dan berkata bahwa.
"Aku sangat merindukanmu."
Mengapa di atas gunung? Karena di sana tempat yang tinggi. Tak mungkin engkau mendengarnya. Karena kau bukan siapa-siapa lagi. Mungkin akan lebih baik jika aku merealisasikan keinginanku tersebut.
Keinginan untuk pergi mendaki gunung. Dan jika sudah sampai puncak aku akan berkata sekeras-kerasnya bahwa.
"Aku sangat merindukanmu, rindu dan sangat rindu, rindu...."
Mungkin hanya dengan seperti itu, rinduku akan terobati.
***
"Citra, apakah kamu masih sering mendaki gunung?." Tanyaku dalam telepon.
"Masih, memang kenapa Bunga?." Tanyanya.