Mohon tunggu...
Rida Nugrahawati
Rida Nugrahawati Mohon Tunggu... karyawan -

-- Penyuka Imajinasi dan Cerita Fiksi -- 🏡 Kuningan-Jabar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tentang Rindu dan Gunung Ciremai

11 Januari 2019   13:39 Diperbarui: 11 Januari 2019   13:46 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sebentar, kamu tunggu di sini dulu ya." Kata pak Gunawan sambil pergi meninggalkanku.

***

Samar-samar dari kejauhan aku melihat pak Gunawan bersama sosok pria. Terlihat samar-samar, yang jelas hanya mata coklat yang terpancar tajam dan bersinar.

Apakah itu? Hatiku mendadak tak karuan.

Semakin dekat, semakin dekat.

"Aji?." Kataku dalam hati sambil menunduk melihat ke bawah. Mengapa mendadak aku merasa sedih. Harusnya aku bahagia dapat bertemu dengannya lagi.

"Apakah ini Aji yang kau maksud nak?." Tanya pak Gunawan kepadaku.

"Bukan pak." Jawabku dengan gugupnya.

"Jadi Aji mana yang kau maksud Bunga? Bukannya hanya aku seorang temanmu yang bernama Aji?." Tanya Aji.

Aku hanya terdiam. Air mataku keluar dengan sendirinya. Apakah ini air mata bahagia karena dapat bertemu lagi dengannya? Entahlah.

"Nak, sebenarnya Aji sering bercerita tentangmu. Untuk ke depannya biarlah kalian yang menentukan. Bapak kesana dulu, tadi di panggil ketua rombongan." Kata pak Gunawan sambil pergi meninggalkan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun