Mohon tunggu...
Rida Nugrahawati
Rida Nugrahawati Mohon Tunggu... karyawan -

-- Penyuka Imajinasi dan Cerita Fiksi -- 🏡 Kuningan-Jabar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Nak, Abaikan Saja Mereka

3 Desember 2018   21:23 Diperbarui: 3 Desember 2018   21:34 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : potretpendudukindonesia.com

"Sebenarnya ada namun mereka juga sama tak menganggap kami ada, mereka orang berada sedangkan kami hanya orang susah kak" jawabnya.

Aku mengelus pundaknya.

"Aku pergi dulu ya, aku akan mencari makanan untuk kalian. Kalian jangan kemana-mana" ucapku.

"Iya kak" ucap Farhan.

Aku membeli makanan yang banyak untuk mereka. Aku terus terbayang bagaimana jadinya jika mereka hanya tinggal berdua disana. Apakah aku harus membawanya tinggal bersamaku atau membiarkan mereka tinggal disana.

Setelah membeli makanan aku langsung berpamitan untuk pulang ke rumah karena waktu sudah malam. Fahmi terus-menerus menarik tanganku. Sepertinya ia tak ingin aku pergi. Tapi bagaimana lagi, keluargaku pasti tak akan mengizinkan. Karena itu rumah orang tuaku.

***
Keesokan harinya aku mengunjungi mereka. Aku akan membawa Fahmi ke psikolog untuk menyembuhkan keterlambatan bicara Fahmi. Kebetulan ia temanku. Langsung aku ceritakan penyebab Fahmi seperti itu. Psikolog langsung menerapi Fahmi di temani Farhan, aku menunggu diluar ruangan.

Terlihat dua orang suami istri sedang menunggu. Aku penasaran mengapa mereka berdua ada disini.

"Bu, ingin ke psikolog juga?" tanyaku sambil tersenyum.

"Iya dek, kami sepertinya ingin bercerita berbagai permasalahan hidup" katanya.

"Kami merasa tertekan karena anak-anak kami yang sudah kami urus sampai besar malah meninggalkan kami begitu saja. Kami sebagai orang tua seperti tak ada harganya" sambungnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun