"Jadi dimana ayahmu?" tanyaku.
"Ayah sudah meninggal setahun yang lalu karena sakit" jawabnya.
"Farhan apakah aku boleh bertanya sesuatu?" tanyaku.
"Iya kak boleh" jawabnya.
"Jadi mengapa Fahmi tak dapat berbicara?" tanyaku.
"Ia sebenarnya dapat berbicara. Namun, sepertinya ia setiap hari merasa tertekan, membuatnya lebih memilih diam daripada berbicara. Mereka terlihat sangat membeci kami" ucapnya.
Pantas saja tadi tak ada satu warga yang ikut ke rumah sakit.
"Memangnya kenapa?" tanyaku sambil mengelus rambut Fahmi.
"Soalnya orang-orang di sekitar sini sangat memandang rendah kami. Mereka tak pernah menganggap kami ada. Teman-temanku juga setiap hari mengejek karena tak punya ayah, tak punya penghasilan. Meskipun sebenarnya orang tua mereka hanya mencari sampah untuk dijual" ucap Farhan, wajahnya terlihat bersedih.
"Ditambah sekarang ibu sudah tak ada" sambung Farhan sambil menundukkan wajah.
"Apakah kamu tak mempunyai keluarga lagi?" tanyaku.