Aku memasak nasi goreng sosis untuknya. Aku meminta untuk menghabiskan makanan dan menunggu di situ. Karena aku akan mandi dan bersiap-siap. Setelah pakaianku rapi, ia menarik menuju kamar mandi. Aku lupa belum memandikan Rasya.
"Jadi rumahmu dekat apa, bisakah kamu memberi isyarat kepadaku?" tanyaku.
Dia terdiam. Aku sangat kebingungan. Akhirnya aku membuka google maps.
"Kamu sekarang lihat handphoneku, kira-kira tempat mana yang kau ingat?" tanyaku.
Ia menunjuk ke arah sungai dekat lampu merah itu.
"Apakah rumahmu dari lampu merah dekat sungai ini belok ke kiri dan dekat penampungan sampah yang ini?" tanyaku sambil menunjuk handphone.
Ia mengangguk. Karena memang aku merasa pernah melihat anak ini di daerah sungai tempat penampungan sampah ketika bulan lalu aku memberi hadiah kepada anak-anak di sekitar itu.
Aku mengeluarkan motor, mengunci pintu rumah, pagar dan langsung berangkat ke lampu merah dekat sungai itu. Rasya duduk dibelakangku. Di tengah perjalanan, Rasya menarik-narik bajuku. Aku berhenti dan bertanya.
"Ada apa Rasya?"
Ia menunjuk ke arah apotek sambil terus menarik baju. Aku dan Rasya masuk menuju apotek, ia terlihat senang sambil berlari. Sebenarnya ada apa dengan Rasya.
"Silahkan mba cari obat apa?" tanya apoteker.