Baik bagi individu itu sendiri maupun lingkungan kerja, ada beberapa cara untuk menanggapi fenomena ini secara positif:
Pertama, Pengakuan yang Subtil
Para pemimpin dan manajer perlu belajar mengenali dan menghargai kontribusi individu dengan quiet ambition. Ini dapat dilakukan melalui pengakuan pribadi atau penghargaan yang tidak selalu harus diumbar di depan umum.
"Assalamualaikum buk Yus ado karya tulis anak awak yg terbit dalam satahun ko buk Yus? Kirimkan tolong uni ciek🙏🙏" Begitu isi pesan atasan dalam menghargai karya dalam moda quiet ambition.
Sayapun jawab, "Ada Uni" Lalu saya kirim 3 tulisan anak.
Lanjut beliau bertanya karya saya selaku guru juga. Semua diperlukan dalam serba-serbi PKKM sekolah tahun 2024. Kamis, 16 Januari 2025.
Kedua, Penciptaan Lingkungan Inklusif
Lingkungan kerja yang mendukung semua jenis kepribadian akan membantu individu dengan quiet ambition untuk merasa lebih nyaman dan tetap termotivasi.
Dengan adanya permintaan karya di atas, kita sadar bahwa guru dan siswa butuh berkarya untuk PKKM sekolah.