Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

(Cerpen) "Aku akan Menjadi Anak yang Patuh, Mama!"

22 September 2024   11:10 Diperbarui: 3 Oktober 2024   20:57 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Sistem Pelaporan yang Aman dan Terpercaya

Banyak korban kekerasan enggan melaporkan kasus mereka karena takut akan balas dendam atau tidak percaya pada sistem yang ada.

Oleh karena itu, sekolah harus menyediakan mekanisme pelaporan yang aman, anonim, dan dapat dipercaya. Siswa harus tahu bahwa mereka akan dilindungi jika melaporkan kekerasan yang terjadi di sekolah.

3. Pelatihan untuk Guru dan Staf Sekolah

Guru dan staf sekolah memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari kekerasan. Mereka harus dilatih untuk mengenali tanda-tanda kekerasan, baik fisik maupun psikologis, serta cara menangani situasi tersebut.

Selain itu, guru harus menjadi teladan dalam menunjukkan sikap anti-kekerasan dan mendukung lingkungan yang inklusif dan empatik.

4. Melibatkan Orang Tua dan Komunitas 

Orang tua dan komunitas harus dilibatkan dalam upaya menghapus kekerasan di sekolah. Program kerja sama antara sekolah dan orang tua dapat membantu mengidentifikasi masalah kekerasan lebih awal dan mendukung pemulihan korban. 

Komunitas juga bisa memainkan peran dalam membangun budaya anti-kekerasan yang meluas di luar lingkungan sekolah.

Kesimpulan

Menghapus kekerasan dari sekolah bukan hanya tentang menghilangkan perilaku negatif. Tetapi tentang membangun budaya yang mendukung tumbuh kembang siswa secara holistik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun