Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

(Cerpen) "Aku akan Menjadi Anak yang Patuh, Mama!"

22 September 2024   11:10 Diperbarui: 3 Oktober 2024   20:57 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Membentuk Siklus Kekerasan**  

Kekerasan tidak hanya merugikan korban, tetapi juga dapat menginspirasi siklus kekerasan lain. Siswa yang menyaksikan atau menjadi korban kekerasan sering kali menginternalisasi perilaku tersebut dan berpotensi menjadi pelaku kekerasan di masa depan.

Mereka belajar bahwa kekerasan solusi untuk menyelesaikan konflik, menciptakan budaya kekerasan yang terus berlanjut di lingkungan sekolah dan masyarakat luas.

Mengapa Kekerasan Harus Dihapus di Sekolah?

Sekolah tempat bagi siswa untuk belajar. Tidak hanya akademik tetapi juga keterampilan sosial, emosional, dan moral. 

Untuk mencapai tujuan itu, sekolah menjadi tempat yang aman bagi anak dan mendukung setiap individu agar merasa dihargai dan dilindungi.

Menghapus kekerasan dari sekolah bukan hanya tanggung jawab moral, tetapi kunci untuk menciptakan generasi yang cerdas, kritis, dan berempati.

1. Membangun Rasa Aman

Rasa aman adalah fondasi bagi proses belajar yang efektif. Ketika siswa merasa aman, mereka lebih mungkin untuk terlibat dalam pembelajaran, berinteraksi dengan teman sebaya, dan mengembangkan keterampilan sosial.

Lingkungan yang aman juga mendorong siswa untuk lebih percaya diri dalam menyampaikan pendapat dan mengekspresikan diri tanpa takut diintimidasi atau dilecehkan.

2. Mendukung Kesehatan Mental dan Emosional

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun