(2). Sudut pandang orang ketiga adalah pengarang tidak terlibat langsung dalam cerita yang ditandai dengan penggunaan kata ganti orang seperti dia, mereka, dan sebagainya atau menggunakan nama tokoh.
Sudut pandang orang ketiga terbagi 2
a.Orang ketiga pengamat
b.Orang ketiga serba tahu.
Â
 Amanat
Amanat merupakan pesan moral yang disampaikan oleh penulis kepada pembaca melalui cerpen.
Gaya bahasa
 Gaya bahasa berkaitan dengan kata dan bahasa. Pengertian gaya bahasa adalah ciri khas pemilihan kata dan bahasa yang digunakan oleh penulis.
Hal ini meliputi diksi pemilihan kata, penggunaan kalimat, penghematan kata, pemakaian majas dan sebagainya.
Tiap penulis cerpen tentu memiliki gaya bahasa yang berbeda beda. Hal inilah yang membedakan satu penulis dengan penulis lainnya dan menjadi ciri khas masing -- masingnya.
Sebagai sebuah karya sastra cerpen menganut prinsip dulce et utille. Artinya, selain mengusung aspek keindahan, karya sastra juga memiliki manfaat.
Kebermanfatan ini diimplementasikan dalam nilai-nilai edukatif yang dapat dijadikan bahan pembelajaran dalam kehidupan nyata.
Cerpen merupakan salah satu genre seni sastra. Dia bukan novel atau bukan bagian dari novel. Dia berdiri sendiri. Mereka sama-sama prosa fiksi yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan novel.
Untuk dapat membedakannya dengan genre lain maka kita harus memahami karakteristik cerpen. Adapun karakteristik cerpen adalah (1) jalan ceritanya lebih pendek dari novel.Â
Novel menceritakan kisah hidup tokoh dengan konflik lebih dari satu konflik sedangkan cerpen hanya memiliki satu konflik saja, (2) jumlah kata tidak lebih dari 10.000 (10 ribu) kata, (3) kisah berasal dari kehidupan sehari-hari, (4) hanya menggambarkan satu kisah tokoh saja.Â
Semua tokoh tidak mendapatkan proporsi penggambaran yang sama sedangkan pada novel semua tokoh mendapat proporsi kisah yang sama, (5) hinggga cerita berakhir konflik yang digambarkan hanya satu masalah saja sehingga cerita berpusat pada satu tokoh utama saja, (6) pemakaian kata ekonomis sehingga kalimat yang dipakai penulis merupakan kalimat-kalimat tunggal yang pendek-pendek saja agar mudah dan nyaman ketika dibaca penikmat cerpen, (7) meninggalkan kesan yang mendalam sehingga pembaca dapat ikut merasakan kisah dari cerita, (8) hanya menyuguhkan satu kejadian saja, (9) memiliki alur cerita tunggal dan lurus, dan (10) penokohan sangatlah sederhana, tidak mendalam, dan singkat.