Contohnya, tokoh Bandung Bondowoso dalam cerita Roro Jonggrang yang memiliki watak gigih. Selain berdasarkan peran, penokohan dibedakan pula atas empat berdasarkan watak tokoh atau karakternya.Â
(1) protagonis adalah tokoh baik merupakan tokoh utama cerita. Kepada tokoh inilah berpusat peristiwa sebuah cerita; (2) antagonis adalah tokoh jahat yang selalu menentang tokoh utama.
Dengan tokoh inilah tokoh utama mengalami konflik atau masalah; (3) tritagonis adalah tokoh bijaksana yang menjadi penengah konflik yang terjadi antara tokoh protagonis dan antagonis.
Tokoh inilah sebagai peresolusi masalah dalam cerpen; (4) figuran atau tambahan adalah tokoh yang berperan membantu ketiga tokoh di atas.
Semua karangan memiliki tokoh, terutama novel dan cerpen. Tokoh merupakan pelaku yang digambarkan dalam peristiwa sebuah cerita.
Sedangkan tokoh atau para pelaku cerita menggambarkan, melukiskan tokoh atau para pelaku cerita, Semi (2000:37) mengungkapkan bahwa ada dua macam cara memperkenalkan tokoh atau para pelaku berdasarkan watak tokoh fiksi, yaitu (1) secara analitik, yaitu pengarang langsung memaparkan tentang  watak atau karakter tokoh.
Pengarang langsung menyebutkan bahwa tokoh tersebut keras hati, keras kepala, penyayang, bijaksana, penolong, dan sebagainya; Â (2) secara dramatik, yaitu penggambaran perwatakan yang tidak diceritakan secara langsung, tetapi hal itu disampaikan melalui pemilihan nama tokoh, melalui penggambaran fisik, atau postur tubuh, cara berpakaian, dan melalui dialog baik dialog tokoh yang bersangkutan dalam interaksinya dengan orang lain. Â
(3). Â Latar, Â merupakan gambaran tempat, waktu, dan suasana cerpen. Â
Latar tempat menjelaskan di mana kejadian atau peristiwa dalam cerpen terjadi. Latar waktu menjelaskan kapan kejadian atau peristiwa dalam cerpen terjadi. Latar suasana menjelaskan gambaran suasana dalam sebuah cerpen.
Latar tidak hanya merupakan waktu dan tempat terjadinya peristiwa dalam cerita. Latar juga dapat digambarkan dengan pekerjaan dan cara hidup para tokoh yang terdapat dalam cerpen, serta dapat mengggambarkan waktu, baik itu ketika atau saat zaman peristiwa terjadi.
Kehadiran sebuah latar dalam sebuah karya sastra dapat memberikan kesan secara lebih mendalam dan mendapatkan informasi baru yang berguna dan menambah pengalaman bagi pembaca.