Aku pun semakin benci kepada Bapak,kerjanya hanya menyusahkan mama saja.
Pikiran mama semakin bertambah,belum lagi memikirkan abang ewin yang hampir sama dengan Bapak.
Sejak bapak datang kerumah,mama semakin sering begadang,membuatnya semakin hari semakin lemah. Beban pikirannya selama ini bertambah lagi dengan kehadiran Bapak.
Kak dewi selalu menyuruh Bapak untuk pergi dari rumah,kak dewi mengatakan "jikalau hanya menyusahkan saja Bapak,lebih baik bapak pergi dari rumah ini "
Laki-laki yang tidak ada hati itu tidak mengerti dengan kemarahan kakak,dan ia semakin hari semakin menyusahkan dan menjadi bebal.
Sungguh mama sangat-sangat menderita dalam hidupnya,bagaimana mungkin Tuhan berikan suami semacam itu kepada wanita yang luar biasanya baiknya???
Mengapa tidak adil Tuhan???
Â
Disaat-saat seperti itu juga,,kak dewi yang saat itu sudah menikah namun harus jauh dari suaminya karna menjaga mama. Ia merupakan tamatan bidan,jadi ilmunya dan pengalamanya sangat cocok untuk merawat dan menjaga mama. Berbeda dengan kak rini yang saat itu bekerja di dumai,jauh dari keluarga. Namun ia selalu mengirimkan buah-buahan,makanan-makanan,susu dan penunjang nafsu makan mama agar tetap kuat dalam kemoterapi. Ia juga selalu menyempatkan Vidieo Call atau nelpon mama disela-sela kesibukannya bekerja.
Â
Kala itu...