Aku kaget melihat beramai-ramainya orang datang,ada yang aku kenal dan ada pula yang tidak aku kenal. Selang waktu beberapa menit,laki-laki yang membuat mama menderita datang dengan tangisan. Aku tidak percaya dengan tangisannya.
Pikirku tidak ada lagi gunanya menangis setelah semuanya terjadi,selama hidup mama dia sedikitpun tidak ada,apa lagi setelah meninggal.
Orang-orangdikampung banyak yang tidak suka dengan Bapak,mereka menghujat bapak dengan kerasnya.
Orang-orang dikampung saja banyak yang peduli akan mama,tapi dia suaminya sendiri sanggup tidak peduli akan dirinya.
Siang menjelang sore pada hari itu aku melihat banyaknya orang yang mengasihi Mama,seperti layaknya seorang Pahlawan.
Murid-muridnya menangis dengan tersedu-sedu sambil menyanyikan Lagu " Terimakasih Guruku" ditambah lagi dengan karangan bunga bukti berbelasungkawa.
Begitu juga dengan rekan se-profesinya,guru-guru satu kecamatan memberikan penghormatan terakhir dengan menyanyikan lagu " Pahlawan Tanpa Tanda Saja "
Saat itu,semua tangis pecah seketika. Aku mulai menyadari dari segi banyaknya orang datang berkumpul,layaknya Kematian Seorang Pahlawan itu membuktikan bahwa mama memang orang baik,orang yang dikasihi banyak orang,orang yang dicintai murid serta kawan sekerjanya.
Penguburanpun dilakukan dengan acara adat dan juga agama,disana aku melihat nama mama tertera Nurhayati Sihotang.
Sama seperti Namanya N u r ha y a t I yang berarti Cahaya Hati.
Bagiku dialah pahlawan sejati,patriot bangsa yang sampai akhir hidupnya menyelesaikan Purna Baktinya dengan mantap.