10. Faith /keyakinan : kita harus meyakini bahwa anak memiliki kemauan dan kemampuan
Contoh pengoptimalan tombol internal ini pada anak, misalnya Kenapa anak betah main game? Ini karena untuk memenuhi tombol kesenangannya dan bahkan tanpa kita ajari mereka bisa bereksplorasi sampai tidak terkira pengetahuannya. Nah, yang menjadi PR nya, bagaimana cara menumbuhkan eksplorasinya di rumah? Maka, kemaslah tombol daya internal ini dalam kegiatan yang menarik untuk anak.
Sepuluh tombol ini memang semua telah terinstal di dalam diri kita, hanya menunggu kita mau mengaktifkan yang mana terlebih dahulu. Untuk mengetahui akan diaktifkan yang mana, mau tidak mau kita harus menjadi detetif untuk mengenal anak kita lebih deket lagi.
Apabila orang tua menerapkan pola asuh otoriter jelas bertentangan dengan prisip pertama ini, karena pemegang kuasa adalah orang tua dimana anak dipaksa menuruti orang tua. Â Artinya kendali eksternal atau kontrol dari luar menjadi sangat dominan.
2. Prinsip konsekuensi logis, dan bukan hukuman
Hukuman di beberapa anak mungkin tidak masalah, tetapi tetap saja ketika kita memberikan hukuman yang salah bukan ketaatan yang didapatkan, tapi masalah lain yang bisa muncul. Hukuman pada beberapa anak akan menyisakan efek samping dan bisamenimbulkan masalah baru.
Beberapa masalah yang dapat muncul dari hukuman adalah :
- Resentment (menyalahkan orang, akan timbul ketidakpercayaanterhadap orang tersebut)
- Rebellion (memberontak, anak akan melakukan sebaliknya, membuktikan kalau orang tua tersebut salah)
- Revenge (dendam terhadap orang yang memberi hukuman, adakeinginan untuk membalas)
- Retreat (melakukan sesuatu di belakang kita, tanpa diketahui)