"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu.
Dan barangsiapa diberi kesadaran bertaubat, maka dia takkan ditolak dari diterima taubatnya, karena firman Allah Ta'ala:
وَهُوَ الَّذِي يَقْبَلِ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وَيَعْفُو عَنِ السَّيِّئَاتِ.
"Dan Dialah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan memaaf- kan kesalahan-kesalahan." (Demikian dalam Raudhatul Ulama)
Dari Abu Hasyim Ash-Shufi Rahimahullahu Ta'ala, berkata: Saya ingin ke Bashrah, maka saya datang kepada sebuah kapal yang akan saya tumpangi. Dalam kapal itu, telah ada seorang laki-laki bersama seorang sahaya wanita. Kata laki-laki itu kepadaku: "Di sini sudah tidak ada tempat lagi." Tapi sahaya wanita itu meminta agar sudi membawaku serta, dan itu dia kabulkan. Manakala kami telah berlayar, laki-laki itu menyuruh menyediakan makan siang, maka disediakanlah. Dan kata sahaya wanita: "Undanglah si miskin itu supaya makan siang bersama kita." Saya pun datang sebagai seorang miskin. Setelah kami makan, kata laki-laki itu: "Hai perempuan, bawa ke sini minumanmu." Dia minum, lalu menyuruh sahayanya untuk memberiku minum pula. Maka ujar wanita itu: "Semoga Allah merahmati Anda, sesungguhnya tamu mempunyai hak pula." Laki-laki itu pun membiarkan aku (tidak ikut minum).
Tatkala minuman itu telah merambat ke seluruh tubuhnya, laki-laki itu berkata lagi: "Hai perempuan, bawa sini gitarmu dan berikan apa yang kau miliki."
Sahaya wanita itu mulai memetik gitarnya dan menyanyi. Kemu- dian laki-laki itu menoleh kepadaku, dan katanya: "Dapatkah Anda menyanyi sebagus itu?"
"Saya punya sesuatu yang lebih indah dan lebih bagus dari pada itu," jawabku.
"Coba katakan," suruhnya.
Saya ucapkan:
أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّحِيم