"Hai manusia, bertaubatlah kamu kepada Allah, sesungguhnya aku sendiri bertaubat dalam sehari seratus kali."
Dan sabdanya Saw. pula:
مَنْ لَمْ يَسْتَغْفِرِ اللَّهُ فِي كُلِّ يَوْمٍ مَرَّتَيْنِ فَقَدْ ظَلَمَ نَفْسَهُ.
"Barangsiapa tidak memohon ampun kepada Allah dua kali sehari, maka benar-benar dia telah menganiaya dirinya sendiri."
Dan dari Syaddad bin Aus ra. bahwa dia mengatakan: Rasulullah Saw. bersabda:
سيِّدُ الإِسْتِغْفَارِ أَنْ يَقُوْلَ الْعَبْدُ : اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ الا انت.
"Permohonan ampun yang terutama ialah, bila seseorang mengatakan: "Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, tiada Tuhan melainkan Engkau, Engkau telah menciptakan daku, dan aku adalah hamba-Mu, dan aku akan tetap pada janji dan perjanjian Engkau sedapat-dapat aku. Aku berlindung kepada Engkau dari keburukan apa yang telah aku perbuat, dan aku akan kembali kepada Engkau dengan nikmat yang telah Engkau berikan kepadaku, dan aku akan kembali dengan membawa dosaku, maka ampunilah daku. Sesungguhnya tiada yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Engkau jua." (Al-Hadits)
Sebuah Cerita:
Di kalangan Bani Israel, pernah ada seorang pemuda yang telah beribadah kepada Allah Ta'ala dua puluh tahun, kemudian bermaksiat kepada-Nya selama dua puluh tahun pula. Kemudian pada suatu hari ia memandangi dirinya pada sebuah cermin, maka tampaklah olehnya di antara janggutnya terdapat rambut yang telah putih. Oleh karenanya, ia pun bersedih hati, seraya katanya: "Tuhanku, Aku telah taat kepada- Mu selama dua puluh tahun, kemudian aku bermaksiat kepada-Mu selama dua puluh tahun pula. Maka jika aku hendak kembali kepada- Mu, masih dapatkah aku Engkau terima?" Maka dia mendengar ada yang berkata: "Dulu kamu cinta kepada Kami, maka Kami pun cinta kepadamu, lalu kamu tinggalkan Kami, maka Kami pun meninggalkan kamu, lalu kamu bermaksiat kepada Kami, maka Kami lalaikan kamu. Maka, jika kamu kembali kepada Kami, Kami pun akan menerimamu. (Hayatul Qulub)
Diceritakan dari Syaikh Imam Abu Nashar As-Samarqandi, bahwa dia pernah mengatakan: "Pada mulanya Hasan Al-Bashri adalah seorang pemuda yang ganteng. Dia pakai pakaian yang paling bagus lalu ber- keliling ke rumah-rumah di kota Bashrah, dan di sanalah dia berfoya- foya. Tengah dia berjalan pada suatu hari, dilihatnya seorang wanita cantik, tinggi semampai. Hasan pun menguntit di belakangnya. Wanita itu menoleh kepadanya dan tegurnya: "Tidakkah Anda malu?"
"Malu kepada siapa?" jawab Hasan.